Suasana di dalam Masjidil Haram yang masih sepi karena masih ditutup untuk jamaah
Kementerian Agama siapkan tiga alternatif. Pertama, jamaah haji berangkat semua, Kedua, jamaah haji berangkat sebagian karena mungkin di sana diberlakukan physical distancing, dan Ketiga, jika pelaksanaan haji semuanya batal
JAKARTA, jurnal9.com – Sebelumnya Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan akan menentukan kepastian penyelenggaraan ibadah haji 1441 H/2020 M paling tidak akan disampaikan sebelum akhir Ramdhan ini.
Namun Menteri Agama Fachrul Razi Selasa (19/5) siang ini berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo di Istana, mengenai rencana keputusan pelaksanaan haji yang akan diumumkan sebelum akhir Ramadhan.
“Bapak Presiden menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia harus menunggu keputusan Arab Saudi mengenai kepastian penyelenggaraan ibadah haji hingga waktu 1 Juni 2020,” kata Menag dalam keterangan tertulisnya kepada media massa.
“Memang rencana sebelumnya akan diputuskan sebelum akhir Ramadhan. Tapi Bapak Presiden meminta harus menunggu sampai 1 Juni 2020,” lanjutnya.
Memang semakin mendesaknya waktu pelaksanaan ibadah haji 2020, kata Fachrul Razi, Kementerian Agama RI telah menghubungi pihak Arab Saudi terkait kepastian atau batalnya penyelenggaraan haji tahun ini.
“Kami berharap ada informasi pasti, apakah haji tahun ini diselenggarakan atau batal, kami minta segera diumumkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Semoga sebelum akhir Ramadan ini,” katanya.
Semula menurut Menag, bahwa Kementerian Agama akan menetapkan tenggat waktu hingga 20 Mei 2020 untuk mengambil kebijakan terkait penyelenggaraan ibadah haji.
“Semula kami buat deadline 20 Mei, tapi sesuai petunjuk Bapak Presiden, kami mundurkan jadi 1 Juni. Karena Bapak Presiden mau berbicara dengan Raja Salman. Mungkin akan ada kepastian, kalau di sana kondisinya lebih baik,” kata Fachrul Razi dalam konferesi video usai rapat terbatas.
“Waktu saya lapor ke Bapak Presiden, beliau habis berkomunikasi dengan Raja Salman, sehingga beliau menyarankan bagaimana kalau mundur dulu sampai awal Juni, siapa tahu ada perkembangan. Kami setuju,” ujar Fachrul.
Menag menyampaikan, pihak Kemenag saat ini menyiapkan tiga skenario penyelenggaraan ibadah haji 1441H/2020M. “Kita sudah siapkan tiga alternatif. Pertama, jamaah haji berangkat semua, Kedua, berangkat sebagian karena mungkin di sana diberlakukan physical distancing, dan Ketiga, jika semuanya batal,” kata Menag.
Kemenag telah menghubungi pihak Arab Saudi terkait hal ini. “Informasi mengenai kepastian penyelenggaran ibadah haji tersebut menjadi penting bagi kami dalam menyiapkan kebijakan serta peraturan-peraturan yang diperlukan apabila haji akan dilaksanakan dan atau tidak dilaksanakan pada tahun ini,” ujar dia.
MULIA GINTING I RAFIKI ANUGERAHA M