Ilustrasi orang terkena serangan jantung yang ditandai dengan rasa nyeri di dada
JAKARTA, jurnal9.com – Kolesterol tinggi sangat berbahaya pada kesehatan. Orang dengan tingkat kolesterol tinggi berisiko mengalami penyakit berbahaya seperti jantung dan stroke.
Kolesterol berbahaya karena biasanya lemak ini menumpuk di aliran darah mulai menggumpal dan melekat pada pembuluh darah. Ini mempersempit jalan yang harus dilalui oksigen dan nutrisi untuk mencapai semua bagian tubuh.
Jika terlalu banyak kolesterol, ini bisa menyumbat saluran pembuluh darah. Maka oksigen dan nutrisi dalam darah ini tidak bisa mencapai jantung, sehingga menyebabkan serangan jantung.
Jika aliran darah ke otak terputus (karena terlalu banyak kolesterol), maka akan berisiko stroke. Sebelum ini terjadi, mungkin ada tanda peringatan aterosklerosis. Aterosklerosis adalah proses ketika terlalu banyak zat berlemak (seperti kolesterol) melapisi dinding pembuluh darah dan menyebabkan saluran darah menyempit.
The British Heart Foundation menyebutkan enam tanda kolesterol tinggi yang berisiko pada serangan jantung dan stroke:
- Nyeri dada
- Nyeri di salah satu anggota tubuh yang disebabkan ada arteri yang tersumbat
- Sulit bernafas
- Kelelahan
- Kebingungan, akibat darah tidak mengalir ke otak
- Otot lemah.
The Heart Research Institute UK (HRI) menyatakan kolesterol adalah lemak lunak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol biasanya ditemukan di beberapa makanan.
Kolesterol itu sebenarnya bermanfaat. Karena berperan penting dalam membangun sel dan memproduksi hormon tertentu. Namun kemudian kolesterol dibawa ke dalam darah oleh lipoprotein – high-density (HDL) atau low-density lipoprotein (LDL).
Kolesterol HDL dianggap “baik”. Sedangkan kolesterol LDL dianggap “buruk”.
Kolesterol HDL dianggap “baik” karena dapat menempel pada kolesterol “jahat”. Dan membawanya kembali ke hati, kemudian dipecah dan disaring keluar dari tubuh.
Kolesterol LDL dianggap “buruk” karena jika berlebihan akan membentuk “plak” yang menempel di dinding pembuluh darah, dan menyebabkan saluran darah menyempit.
Tes darah dapat mengetahui kadar kolesterol secara total, serta seberapa banyak kolesterol “jahat” yang ada.
Pilihan gaya hidup yang dapat meningkatkan kadar kolesterol “jahat”:
- Merokok
- Kurangnya aktivitas fisik
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Diet tidak sehat yang penuh dengan lemak jenuh Aterosklerosis umum terjadi.
Ini lebih sering terjadi pada orang di atas 65 tahun. Dan mereka yang memiliki riwayat keluarga penyakit jantung atau peredaran darah.
Saat ini tidak ada pengobatan yang dapat menghentikan atau membalikkan aterosklerosis. Namun obat-obatan dan intervensi gaya hidup dapat memperlambat perkembangannya dan menurunkan risiko serangan jantung atau stroke.
Ini mungkin termasuk obat untuk mengobati diabetes, tekanan darah tinggi, atau untuk mengurangi risiko penggumpalan darah. Pembedahan mungkin diperlukan, seperti bypass koroner atau angioplasti koroner.
RAFIKA ANUGERAHA M