CISARUA, jurnal9.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki optimistis kawasan konservasi Rungkun Awi di Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, Jawa Barat bisa menjadi titik ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
“Jika dikelola dengan baik, kawasan yang menjadi tempat “kongkow” musisi jazz Idang Rasjidi itu akan berubah menjadi kegiatan kebudayaan dan kesenian masyarakat,” kata Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki.
Wilayah tersebut dekat Jakarta dan diharapkan menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat dengan memberdayakan produk unggulan UMKM setempat.
“Kang Idang mengajak saya kesini pasti punya ide. 17 tahun lalu tempat ini adalah lokasi pembuangan sampah. Jika dibuka semacam kegiatan kebudayaan dan pusat kegiatan ekonomi masyarakat akan berkembang,” tegas Teten Masduki usai melihat kawasan konservasi Rungkun Awi di desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/7).
Jika dikelola dengan baik, Rungkun Awi akan memiliki nilai ekonomi luar biasa. Masyarakat di sekitar lokasi harus lebih menghargai potensi daerah dan alamnya. Karena hal itu akan berdampak meningkatnya perekonomian masyarakat setempat.
“Misalnya di hari sabtu dan minggu kita akan buka pasar rakyat. Para petani bisa menjual hasil bumi, makanan. Ini bakal menarik. Saya optimis asal digarap dengan baik,” katanya.
Dia kagum dengan hutan bambu alamiah Rungkun Awi, yang bisa dimanfaatkan untuk sektor pariwisata. KemenKopUKM menurutnya, akan merumuskan langkah pemerintah untuk bisa bersinergi agar sektor UMKM bisa tumbuh di kawasan itu.
“Kita sudah jarang melihat bambu masih alamiah dan lengkap seperti ini. Di suatu daerah perlu ada pusat ekonominya. Ini akan menjadi titik-titik tumbuh ekonomi masyarakat. Embrio baru dan kami akan merumuskan langkah.”
Pemerintah akan mendorong tumbuhnya entrepreuneurship melalui sektor-sektor yang selama ini tidak dilirik, yakni memanfaatkan alam untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan. Teten mencontohkan, disejumlah negara, dikembangkan pertumbuhan pusat-pusat ekonomi masyarakat.
“Yang penting kita menumbuhkan entrepreneurship. Kalau usaha di kota dengan modal besar, kita tunjukkan bisa mulai usaha di kampung sendiri. Jadi bisa memiliki nilai ekonomi. Itulah pentingnya pemberdayaan, di tengah kekuatan ekonomi masyarakat,” kata Teten.
Musisi jazz yang juga Inisiator Rungkun Awi, Idang Rasjidi mengatakan, sangat bangga dan senang dengan kehadiran MenKopUKM di Rungkun Awi. Karena menurutnya, negara hadir di wilayah yang selama ini dilupakan masyarakat.
“Dengan hadirnya MenkopUKM, maka negara hadir di tempat yang sebelumnya dilupakan. Saya didorong terus memanfaatkan alam sebagai pusat kegiatan kesenian, kebudayaan dan UMKM,” kata Idang.
Kehadiran MenkopUKM Teten Masduki akan menjadi “magnet” bagi banyak pihak untuk bersinergi menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar. Dia ingin mewujudkan impian dan cita-cita anak bangsa.
“Ini akan membuat gairah karena kita tidak sendirian. Masa depan anak-anak mulai kelihatan. Kita buat cita cita mereka terwujud.’
Idang tengah membuat produk UMKM, yakni alat musik Ronteng yang terbuat dari bambu berasal dari kawasan setempat. Alat musik ini seperti angklung pukul, dikhususkan dengan pelod dan slendro yang telah memiliki paten Indonesia.
MULIA GINTING