Kepala Divisi Perencanaan LPDB-KUMKM Andika Sunandar
JAKARTA, jurnal9.com – Pandemi Covid-19 berdampak ke semua sektor usaha, sehingga aktifitas terbatas dan membuat sejumlah perusahaan terpaksa mengurangi pegawainya atau melakukan PHK karena proses produksi terhambat.
Sejumlah upaya terus dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM untuk memitigasi dampak penyebaran Covid-19 yang dirasakan pelaku usaha khususnya Koperasi dan UKM. Salah satu upaya yang dilakukan ialah mengoptimalkan peran satuan kerjanya, yakni Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Kepala Divisi Perencanaan LPDB-KUMKM Andika Sunandar mengatakan untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19 dan mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), LPDB-KUMKM memiliki program Inkubator bagi startup atau wirausaha pemula yang menjadi calon mitra atau mitranya. Dengan demikian LPDB-KUMKM akan menyasar seluruh segmen baik yang sudah bermitra maupun startup.
“Program inkubator amanat dari Peraturan Kementerian Koperasi dan UKM Nomor 04 Tahun 2020. Ini bisa dibilang New LPDB-KUMKM. Jadi awalnya kami hanya menyalurkan dana bergulir saja, namun dalam peraturan tersebut amanat Menteri jelas bahwa kita harus melakukan pendampingan kepada calon mitra ataupun mitra yang sudah existing,” ujarnya.
“Kedua melakukan inkubasi melalui kerjasama dengan penyelenggara inkubator wirausaha yang ditujukan kepada startup atau wirausaha pemula,” lanjut Andika.
Untuk menjaring startup/wirausaha pemula, menurut dia, pada tahap awal ini LPDB-KUMKM bekerja sama dengan lima inkubator wirausaha untuk memberikan fasilitas inkubasi dan pendampingan. Adapun sektor yang menjadi prioritas di tahap awal program inkubator, yakni sektor-sektor strategis seperti kesehatan, kuliner, teknologi, dan industri kreatif.
“Visi kami, terwujudnya daya adaptif koperasi dan UKM di era new normal. Kemudian perluasan lapangan kerja, meningkatkan inovasi dan menciptakan model inkubasi,” tukasnya disampaikan Humas LPDB-KUMKM, Senin (5/10).
Melalui program ini, Andika berharap dapat menciptakan lapangan kerja baru di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini. Dengan demikian, pemulihan ekonomi nasional diharapkan akan cepat pulih dan normal kembali.
“Target kita dari tahun 2020 sampai 2024 dapat menyerap lapangan pekerjaan sebanyak 2.000 orang. Tahun depan ada 10 inkubator lagi dan selanjutnya 10 lagi, tapi kita ingin menggunakan seluruhnya berbasis teknologi.”
“Jadi kita lagi siapkan aplikasi agar seluruh proses inkubasi berjalan di atas dashboard tersebut, sehingga kita mudah memonitor dan berjalan dengan akuntabel,” tegas Andika.
MULIA GINTING