Jurnal9.com
Business

KemenKopUKM Susun 6 Indikator Strategis Adaptasi dan Transformasi KUMKM

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Bidang Ekonomi Kerakyatan, M. Riza Damanik

JAKARTA, jurnal9.com – Meskipun Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19, Kementerian Koperasi dan UKM optimis kontribusi ekspor UMKM akan meningkat menjadi 15,12 persen pada tahun 2021. Bahkan target tersebut akan ditingkatkan pada 2024 menjadi 21,60 persen. Saat ini ekspor UMKM hanya berkisar 14,37 persen.

Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Bidang Ekonomi Kerakyatan, M. Riza Damanik, terkait pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM yang memiliki peta jalan (Roadmap) pengembangan koperasi dan UMKM 2021-2024.

“Kita ingin menggunakan peta jalan ini sebagai acuan KUMKM di masa depan. Kita optimis akan ada peningkatan signifikan hingga 2024,” lanjut Riza dalam pemaparan ‘Outlook 2021 Adaptasi dan Transformasi KUMKM’ di Jakarta belum lama ini.

Menurut Riza, terdapat 6 indikator strategis untuk mewujudkan koperasi modern dan UMKM naik kelas serta sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Indikator tersebut adalah peningkatan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) UMKM, PDB koperasi, ekspor UMKM, pertumbuhan start-up koperasi, koperasi modern dan UKM naik kelas.

“Kita dorong UMKM naik kelas, koperasi modern, sekaligus kewirausahaan semakin meningkat. Pada tahun 2021, kita menargetkan PDB UMKM menjadi 62,36%, PDB koperasi 7,54%, kontribusi ekspor UMKM 15,12%, pertumbuhan start-up berbasis inovasi dan teknologi 900 unit,150 unit koperasi modern dan 0,55% UKM naik kelas,” katanya.

Riza menjelaskan, indikator tersebut disusun dengan mempertimbangkan beberapa hal diantaranya, modalitas UMKM dan koperasi saat ini, kondisi ekonomi dalam dan luar negeri saat ini dan ke depannya, serta masukan-masukan yang datang dari berbagai pihak, termasuk para akademisi, asosiasi, pelaku UMKM dan koperasi serta daerah.

Baca lagi  KSP Nasari Luncurkan Koperasi Digital Pertama di Indonesia

Indikator tersebut, menurut Riza, akan menjadi acuan kolaborasi pengembangan koperasi dan UMKM ke depan.

“Pada 2024 diharapkan kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional menjadi 65%, PDB koperasi 11,54%, kontribusi ekspor UMKM 21,60%, start-up berbasis inovasi dan koperasi 850 unit, koperasi modern berbasis digital 100 unit dan rasio kewirausahaan 3,95%,” ujar Riza.

Menurut Staf Khusus MenkopUKM ini, Indonesia berada di posisi ke-4 negara dengan jumlah start-up terbanyak. Hal itu menjadi modal besar untuk mewujudkan start-up berbasis inovasi dan teknologi.

Selain itu dengan disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja, menurut Riza, akan mempercepat tumbuh kembangnya koperasi di Indonesia.

“Peluangnya percepatan digitalisasi koperasi justru ada di UU Cipta Kerja. Dengan begitu akan semakin banyak anak muda tertarik menjadi anggota koperasi, mengembangkan usaha berbasis koperasi dan bangga untuk berkoperasi,” cetus Riza.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

KemenkopUKM Latih E-commerce Usaha Mikro Sektor Pariwisata di Pulau Tidung

adminJ9

MenkopUKM Apresiasi Dapur Bersama GoFood yang Fasilitasi UMKM Naik Kelas

adminJ9

KemenKopUKM Targetkan Transformasi Usaha Informal ke Formal

adminJ9