Jurnal9.com
Headline News

Hubungan Memanas dengan NasDem, Partai Demokrat Mendekat ke PDI-P

Ketua Umum Partai Demokrat saat mengunjungi Ketua DPP PDI-P Puan Maharani

JAKARTA, jurnal9.com – Hubungan politik PDI-P dengan Partai Demokrat kelihatannya makin dekat. Setelah cukup lama kedua partai ini berseteru. Tidak saling tegur antara Megawati Soekarnoputri dengan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Retaknya hubungan kedua pucuk pimpinan ini dipicu setelah SBY dianggap mengkhianati sejak ikut Pilpres 2004. Padahal SBY tadinya menjadi bawahannya. Dia diangkat Megawati untuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Pulhukam).

Selama menjadi bawahannya itu, Megawati tidak menyangka jika SBY ternyata menikam dari belakang. Berkhianat. Diam-diam SBY mendirikan Partai Demokrat. Lalu ikut Pilpres untuk melawan atasannya (Megawati).

Gimana nggak sakit hati Megawati, orang yang tadinya jadi bawahan, tiba-tiba jadi lawan politiknya. Apalagi SBY sampai bisa menumbangkan Megawati. Menghentikan langkah Megawati jadi presiden periode berikutnya. Inilah yang kemudian SBY dianggap mengkhianati. Menyakiti.

Sejak Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat presiden. Apalagi sampai dua periode (2004-2009 dan 2009-2014). Membuat hubungan keduanya makin renggang. Bahkan PDI-P pimpinan Megawati itu memilih untuk menjadi oposisi selama pemerintahan SBY.

Sejak itu kedua partai ini menyimpan dendam; Megawati dan SBY tak mau teguran. Sampai-sampai PDIP menyatakan hanya dengan satu Partai Demokrat saja, partainya tak mau bekerja sama. “Dengan partai yang satu ini (Partai Demokrat), PDI-P menolak berkoalisi atau kerja sama,” kata Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, beberapa waktu lalu.

Setelah bertahun-tahun, kedua partai ini terjadi ‘perang dingin’, eh.. Sabtu (10/6/2023) kemarin, Sekjen PDIP ini mengatakan Puan Maharani akan bertemu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk melakukan kerja sama dalam kontestasi pemilihan umum (pemilu) 2024.

Sebelumnya saat Rakernas PDI-P, Puan Maharani dalam pernyataannya menyebut nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam 10 kandidat Cawapres Ganjar Pranowo. Tentu saja banyak orang terkejut dengan pernyataan Puan Maharani ini.

Dan apakah luka lama di hati Megawati sudah hilang? Lalu Puan Maharani merangkul AHY dengan Partai Demokrat-nya untuk mendekat ke PDI-P. Tapi mungkinkah AHY bisa jadi cawapres Ganjar Pranowo? Atau ini hanya gimik untuk mengelabui lawan politik?

Baca lagi  Pemerintah Tolak Partai Demokrat KLB Deli Serdang, AHY Tetap Pimpin Partai Demokrat

Sepertinya tawaran PDI-P kepada AHY untuk masuk 10 kandidat cawapes Ganjar Pranowo itu langsung disambut baik oleh Partai Demokrat. Kemudian ajakan ini akan mendekati titik temu.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya yang menyatakan partainya terbuka terhadap tawaran kerja sama PDI-P.

Teuku Riefky merespon apa yang disampaikan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang akan membangun dialog dengan Partai Demokrat. “Partai Demokrat pun selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan PDIP,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (11/6/2023).

“Kami menghormati dan menghargai pintu komunikasi yang telah disampaikan melalui pernyataan terbuka Sekjen PDI-P, Mas Hasto,” ucapnya.

Perlu diketahui Partai Demokrat sampai saat ini masih tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Nasdem dan PKS yang akan mengusung Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden (capres).

Riefky mengatakan tawaran kerja sama tersebut dinilai tidak sekedar membicarakan kontestasi pemilihan presiden (pilpres). Tetapi juga membahas berbagai persoalan bangsa.

“Tetapi lebih dari itu, juga dapat berdiskusi tentang berbagai permasalahan bangsa, demi terwujudnya Indonesia yang bersatu, maju, adil, demokratis, dan sejahtera,” tegas Teuku Riefky.

Sementara itu Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan PDI-P memiliki semangat gotong royong dengan upaya merangkul pihak lain dalam berpolitik. “PDI Perjuangan itu merangkul, sambil menunggu, toh lamaran dari Pak Anies Baswedan ke Demokrat belum turun. Maka, nggak ada salahnya berdialog,” kata Hasto Sabtu (10/6/2023).

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) AHY akan bertemu Ketua PDI-P Puan Maharani dalam beberapa waktu mendatang.

Apalagi, hubungan Demokrat dan Partai Nasdem dikabarkan tengah memanas lantaran Anies belum juga mengumumkan bakal calon presiden (cawapes) yang akan mendampinginya.

Partai Demokrat dianggap ngotot meminta AHY untuk dijadikan bakal cawapres Anies Baswedan. Kemudian partai Surya Paloh menuding Demokrat menjadi dalang penyebab elektabilitas bakal capres Koalisi Perubahan itu terus menurun.

Melihat memanasnya Hubungan Partai Demokrat dengan Partai NasDem itu, Hasto menegaskan bahwa PDI-P akan tetap menghormati etika politik. Termasuk, menghormati hubungan politik Partai Demokrat dan Partai NasDem tersebut.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Epidemiolog: Jika Masyarakat Abai, Jangan Kaget Kalau Indonesia Bisa Seperti India

adminJ9

Anggota Komisi VI DPR: Pelaksanaan Anggaran Pembinaan UMKM Harus Tepat Sasaran

adminJ9

Pasien Covid yang Isoman, Jangan Asal Pakai Obat Hanya Dengar Omongan Orang dari Medsos

adminJ9