Jurnal9.com
Headline LifeStyle

Hati-Hati ! Orang yang Mudah Lelah, Sesak Nafas Bisa Jadi Tanda Gagal Jantung

JAKARTA, jurnal9.com – Dokter spesialis jantung dr Dicky Armein Hanafy, SpJP(K), FIHA menjelaskan bahwa gagal jantung tak muncul tiba-tiba. Kondisi itu biasanya diawali dengan gejala mudah lelah.

“Orang cepat lelah, seperti kalau orang biasanya bisa naik tangga lima lantai, sekarang naik dua lantai saja sudah ngos-ngosan,” ujar dokter yang praktik di RS Columbia Asia Pulomas, Jakarta Timur itu.

Selain mudah lelah, lanjut Dicky, penderita gagal jantung juga biasanya mengalami sesak nafas ketika beraktivitas. Dan jika sesak nafas itu dialami saat tidur, biasanya si penderita gagal jantung mengalami sesak nafas yang membuatnya terbangun dari tidur.

“Gejala lainnya si penderita gagal jantung pada kakinya dan tungkai bawah terlihat bengkak, dan berkurangnya selera makan karena begah dan keluhan perut,” kata Dicky.

Gagal jantung terjadi saat jantung gagal memompa darah dalam jumlah memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme.

Itu merupakan kondisi akhir dari setiap penyakit jantung, termasuk aterosklerosis pada arteri koroner, serangan jantung, kelainan katup jantung maupun kelainan bawaan.

Dicky mengatakan hipertensi menjadi salah satu faktor risiko kuat terjadinya gagal jantung. “Karena itu, sebaiknya jaga tekanan darah anda dalam kisaran normal di bawah 120/80 mmHg.”

“Tekanan darah tinggi faktor risiko kuat gagal jantung. Tekanan dianjurkan kurang dari 120/80 mmHg. Walau enggak ada keluhan, tapi yang sudah tekanannya 140/90 jangan beraggapan aman. Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah, ginjal dan menyebabkan gagal jantung,” katanya.

“Tekanan darah tinggi sering tidak ada keluhan. Hanya sebagian kecil penderita yang diberi kelebihan kalau tensi darah naik ada keluhan. Yang lain tiba-tiba stroke, gagal jantung,” papar Dicky.

Faktor risiko gagal jantung lainnya adalah penumpukan lemak di pembuluh darah jantung, sehingga suplai oksigen dan darah terganggu, penyakit otot jantung karena hipertensi, faktor genetika, gangguan detak jantung dan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.

Baca lagi  Hilangnya Nama Ihsan Yunus dalam Surat Dakwaan Kasus Korupsi Bansos Jadi Pertanyaan, Kok Bisa?

RAFIKI ANUGERAHA M

Related posts

PSBB Diprotes, Pemprov DKI Bantah Tanpa Koordinasi dengan Pemerintah Pusat

adminJ9

Apakah Boleh Berdoa dengan Bahasa Indonesia pada Saat Sujud Shalat?

adminJ9

Tak Ada Perintah Penembakan Gas Air Mata di Stadion, Ini Ada yang Salah Instruksi

adminJ9