Jurnal9.com
Headline News

Hasnaeni Bongkar Borok Ketua KPU: Skandal Seks dan akan Desain Kecurangan Pilpres 2024

Mischa Hasnaeni Moein

JAKARTA, jurnal9.com – Mischa Hasnaeni Moein sebagai Ketua Umum Partai Republik mengaku dirinya telah melakukan gratifikasi seks atas permintaan Hasyim Asy’ari, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ketua KPU itu berjanji akan meloloskan partainya sebagai peserta Pemilu 2024.

Bahkan Ketua KPU itu mengiming-imingi partai yang didirikan Hasnaeni ini akan lolos parliamentary threshold.

Tetapi kenyataannya saat Hasnaeni berada dalam penjara, Hasyim Asy’ari sebagai Ketua KPU mengingkari janji-janjinya tersebut. Partai Republik tidak lolos verifikasi KPU. Karena merasa dibohongi dan kecewa, Hasnaeni akhirnya buka mulut dengan membongkar gratifikasi seks atas permintaan Hasyim Asy’ari.

Bahkan ia membongkar upaya-upaya Hasyim Asy’ari untuk melakukan kecurangan pada Pilpres 2024. Ketua KPU itu akan mendesain untuk memenangkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo-Erick Tohir.

Hal itu diungkapkan Hasnaeni dalam wawancara dengan Farhat Abbas yang tayang di video cukup viral di media sosial lewat unggahan akun Twitter @BosPurwa selama pekan ini.

Dalam video itu, Hasnaeni mengungkapkan soal gratifikasi seks antara dirinya dengan Ketua KPU tersebut.

Menurut dia, Hasyim Asy’ari meminta gratifikasi seks dari Hasnaeni sebagai imbalan untuk meloloskan Partai Republik besutan Hasnaeni bisa lolos sebagai peserta Pemilu 2024.

Tapi karena diingkari janjinya, Hasnaeni akhirnya melaporkan soal gratifikasi seks yang diminta Ketua KPU Hasyim Asy’ari itu. Dan Hasnaeni telah menunjuk Farhat Abbas sebagai penasihat hukumnya.

Hasnaeni menegaskan lagi bahwa dirinya dijanjikan partainya akan diloloskan sebagai peserta Pemilu 2024, dan ditambahi lagi akan lolos parliamentary threshold.

Untuk memenuhi janjinya itu, Hasnaeni mengaku Ketua KPU Hasyim Asy’ari meminta imbalan gratifikasi seks pada dirinya. Permintaan gratifikasi itu dituruti Hasnaeni dengan bersedia melakukan hubungan badan di sebuah hotel. Bahkan pernah dilakukan di kantor.

Atas dugaan pelecehan seksual yang dialaminya, Hasnaeni akan melapor ke polisi, dan atas dugaan abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan, Hasyim Asy’ari akan dilaporkan ke DKPP.

Baca lagi  Ketua KPU Hasyim Asy’ari Diberhentikan Terkait Kasus Dugaan Asusila

Bukti dugaan pelecehan seks

Hasnaeni melalui kuasa hukumnya, Farhat Abbas, melaporkan Hasyim Asy’ari pada Kamis (22/12/2022) dengan nomor DKPP 01-22/SET-02/XII/202 Dalam laporan itu juga disertakan bukti-bukti dugaan pelecehan seksual tersebut.

Bukti-bukti itu meliputi chat pesan WhatsApp, pengakuan testimoni dalam bentuk video, serta foto-foto pembelian sebuah tiket ke Yogyakarta dan kebersamaan keduanya.

Farhat menyebut dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Hasyim Asy’ari kepada kliennnya terjadi beberapa kali dalam tujuh hari. Kebanyakan dilakukannya di bulan Agustus 2022 dan sisanya pada awal September 2022.

Adapun detailnya tanggalnya yaitu pada 13, 14, 15, 17, 18, 21, 22, 23, 25, dan 27 Agustus 2022. Kemudian, pelecehan juga diduga terjadi pada 2 September 2022 di lima tempat berbeda. Lokasinya sendiri di hotel dan ruang kerja.

Hasnaeni mengaku jika dirinya memiliki bukti-bukti gratifikasi seks dengan Ketua KPU tersebut. Ini bukan hoaks. Bukan fitnah.

“Saya tak bisa berkata apa-apa, kita buktikan saja nanti dengan fakta dan bukti yang ada, termasuk bukti chatting-an antara saya dengan bapaknya (Hasyim Asy’ari Ketua KPU), buktinya cukup kuat,” tutur Hasnaeni.

“Ada (iming-iming untuk meloloskan partai saya) dan saya sedih dijanjikan. Dan  akhir hidup saya berakhir di penjara,” lanjut dia.

Hasnaeni sendiri dalam karier politiknya pernah bergabung dengan partai Demokrat. Karena dirinya anak dari politisi senior PDIP Max Moein, ia akhirnya masuk PDIP.

Di akhir kariernya sebelum masuk penjara atas kasus korupsi PT Waskita Beton Precast pada 2016-2020, Hasnaeni yang dijuluki ‘Wanita Emas’ ini  memutuskan untuk mendirikan partai sendiri; Partai Republik. 

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Hubungan Memanas dengan NasDem, Partai Demokrat Mendekat ke PDI-P

adminJ9

TMII Diambil Alih Negara karena Kerap Mengalami Kerugian Rp 40-50 Miliar Per Tahun

adminJ9

Pencopotan Endar Dinilai Janggal, Dewas KPK Tak Temukan Pelanggaran Etik

adminJ9