Jurnal9.com
Business

GDS Tingkatkan Kinerja untuk Pacu Pasar Plat Baja Domestik dan Ekspor

SURABAYA, jurnal9.com – Produsen Baja PT Gunawan Dianjaya Steel (GDS), Tbk terus berupaya meningkatkan kinerja perseroan dalam menghadapi kondisi perekonomian yang masih berat akibat pukulan pandemi covid-19.

“Menjalin hubungan baik dengan customer loyal dan calon customer, terutama pengguna akhir guna mendapatkan kuantitas order. Kemudian terus aktif mencari peluang pasar ekspor ke Eropa, dan mempertahankan pasar ekspor Singapura dan Malaysia,” papar Direktur Utama PT GDS, Tbk, Gunadi Gunawan dalam Public Expose pada Kamis (11/12).

Selain itu, menurut Gunadi, perseroan juga melakukan peningkatan efisiensi di sektor biaya. Di antaranya melakukan pembelian bahan baku dengan jumlah yang efisien, mengingat biaya bahan baku merupakan porsi terbesar dari harga pokok produk.

Mengenai biaya bahan baku ini menjadi kendala yang dihadapi saat terjadi fluktuasi nilai mata uang rupiah terhadap dolar [US$]. – Ia menjelaskan, sejak akhir Desember 2019 fluktuasi nilai mata uang berkisar Rp13.901/US$ ; 30 Septembar 2020 Rp14.918/US$, dan terendah pada 31 Maret 2020 Rp16.367/US$.

Dia mengatakan fluktuasi harga bahan baku/steel slab, harga beli bahan baku turun19% dari Rp6.996/kg. Sedangkan harga jual turun 17% dari Rp9.424/kg.

“Untuk mengurangi risiko selisih kurs rupiah terhadap dolar [US$] itu secara rutin manajemen melakukan konversi hasil penjualan dalam rupiah menjadi dolar [US$] dan memanfaatkan fasilitas hedging (DNDF) dari bank,” papar Gunadi dalam public expose bersama PT Betonjaya Manunggal, Tbk.

Terkait kinerja perseroan itu, Direktur PT GDS Tbk, Hadi Sucipto mengakui pasar  tahun ini mengalami penurunan tajam akibat pandemi. Ini menjadi pukulan berat bagi GDS. Karena perseroan harus menanggung kerugian sebesar Rp103 miliar atau 10 persen dari penjualan.

Padahal pada periode yang sama tahun lalu, perseroan mencatat laba bersih Rp12,4 miliar atau turun 932 persen.

Baca lagi  Pemerintah Wajibkan K/L Belanja Produk UMKM Minimal 40 Persen dari Pagunya

Untuk tahun ini, kata Hadi Sucipto, realisasi penjualan sampai September 2020 hanya Rp977 miliar dari target penjualan pada 2020 sebesar Rp1,9 triliun.

“Melihat pencapaian realisasi penjualan tersebut, manajemen memperkirakan capaian penjualan sampai akhir tahun 2020 sekitar 74% dari target yang ditetapkan, atau sebesar Rp1,4 triliun,” ujarnya.

Tidak tercapainya penjualan dan laba yang ditargetkan manajemen pada tahun 2020 ini, menurut dia, secara otomatis akan melakukan koreksi target penjualan dan laba untuk tahun buku 2020 sesuai dengan perkiraan tersebut.

Tapi Hadi Sucipto memperkirakan tahun 2021 akan semakin membaik. Karena banyaknya proyek yang tertunda. Sehingga kemungkinan besar akan dilakukan tahun depan.

“Tentu ini akan berdampak pada peningkatan pasar plat baja, baik untuk kebutuhan domestik maupun pasar global,” cetusnya.

“Karena itu tahun depan kami akan meningkatkan ekspor ke sejumlah negara tujuan baru,” lanjut dia.

Seperti ke Eropa, Amerika Serikat, dan Australia. Sedangkan untuk negara Asean; tujuan ekspor ke Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina. Kemungkinan juga Arab Saudi.

ARIEF RAHMAN MEDIA    

Related posts

KemenKopUKM Kembangkan Inkubasi Usaha Terintegrasi

adminJ9

MenkopUKM: Tantangan Menjadikan Konsep Koperasi Menarik Kalangan Milenial

adminJ9

KemenkopUKM Gelar Pelatihan e-Commerce Bagi Binaan ICCN Jabar

adminJ9