Jurnal9.com
Headline LifeStyle

Di Islandia Infeksi Varian Delta Banyak Tulari Warga yang Sudah Divaksin Dua Kali

Kehidupan di kota Reykjavik, Islandia

Islandia pernah dinyatakan negara yang bebas covid. Tidak ada penularan sejak beberapa waktu lama. Tapi sejak terjadi peningkatan infeksi varian Delta beberapa waktu terakhir ini,  kini diberlakukan kembali pembatasan covid.

REYKJAVIK, jurnal9.com – Meskipun di Islandia angka vaksinasi tinggi, negara kepulauan itu sedang terjadi peningkatan infeksi varian Delta yang justru menjangkiti mereka yang sudah divaksin dua kali.

Seperti dikutip Sputnik News, menyebutkan sebagian besar populasi orang dewasa di Islandia sudah mendapatkan vaksin dua kali. Dan justru mereka yang banyak ditulari.

Kepala Ahli Epidemiologi, Thorolfur Gudnason mengatakan Islandia akan memberlakukan pembatasan covid kembali setelah negara ini pernah dinyatakan sudah tidak ada penularan covid sejak beberapa waktu lama.

Namun kini Islandia memperkenalkan lagi pemberlakuan pembatasan covid setelah virus varian Delta menjangkiti sebagian warga kepulauan ini.

Bahkan menurut Ahli epidemiologi: merebaknya varian Delta yang menulari sangat cepat dan masif itu mungkin diperlukan waktu hingga 15 tahun ke depan.

“Mungkin ini mengagetkan. Tapi itu bisa saja terjadi. Tidak ada yang tahu, apa yang akan terjadi setelah varian Delta ini menulari banyak warga Islandia,” ungkap Gudnason.

“Itulah yang kami katakan saat ini. Tidak ada yang bisa memprediksi keadaan ini dengan tepat,” katanya kepada surat kabar Morgunbladid.

Ia juga menambahkan wabah varian Delta ini tidak akan bisa berakhir di Islandia. Kecuali virus varian Delta ini telah musnah di semua negara seluruh dunia.

Gudnason mengakui, perlindungan vaksin terhadap infeksi varian Delta ini masih lebih rendah. Dan pertahanan terhadap penyakit serius ini belum bisa dipastikan tingkat afikasinya (kemanjuran).

Padahal pemerintah Islandia pernah mengumumkan pembatalan kebijakan pembatasan untuk seluruh negeri itu pada 26 Juni lalu. Negara kepulauan ini memilih mengakhiri seluruh pembatasan dalam negeri karena pemerintah menyatakan sudah tidak ada penularan covid.

Baca lagi  Bayam Punya Kandungan Purin, Penelitian: Tak Meningkatkan Asam Urat

Pada saat itu, dinyatakan tidak ada satupun kasus covid di Islandia selama beberapa minggu. Dan sudah tidak ada kematian lagi sejak Desember 2020 lalu.

Namun Islandia sekarang dengan sangat cepat dan masif menghadapi kejadian infeksi dari varian Delta dalam jumlah besar. Bahkan dalam minggu ini mencapai angka 131 kasus covid harian.

“Padahal dari mereka yang terjangkit sudah divaksin dua kali,” kata Gudnason.

Karena itu Ahli Epidemiologi ini mendesak pemerintah Islandia untuk mempercepat pemberlakuan kembali kebijakan pembatasan. Termasuk protokol kesehatan seperti pentingnya pakai masker, meski di dalam ruangan.

Morgunbladid melaporkan awal pekan ini, Islandia dapat diklasifikasikan sebagai “merah” mengingat peningkatan baru-baru ini dalam tingkat pemberitahuan covid yang melewati angka 200 per 100.000 orang minggu ini.

Hingga saat ini, warga Islandia, negara berpenduduk 330.000 ini telah dijangkiti 7.676 kasus dan 30 kematian.

RAFIKA ANUGERAHA M  I  ARIEF RAHMAN MEDIA 

Related posts

Usaha Mikro dan Kecil, Sekarang Bisa Bikin Badan Hukum Perseroan Perorangan

adminJ9

Ajukan Judicial Review Nikah Beda Agama ke MK: Tetap Tidak Sah dan Haram Hukumnya

adminJ9

Awas! Gejala Tekanan Darah Tinggi yang Sering Tidak Diketahui, Ini Penyebabnya

adminJ9