Jurnal9.com
News

Cadangan Oksigen KRI Nanggala 402 yang Hilang Bertahan Sampai Sabtu Pukul 3 Dini Hari

KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan utara Bali, gambar ini diambil saat bersandar di Ujung Surabaya sebelum berangkat ke Bali. 

BALI, jurnal9.com – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan, salah satu kapal perang KRI Pulau Rimau 724 yang ikut dalam pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 pada Kamis (22/4) siang telah mendeteksi getaran magnet dari bawah permukaan laut.

Menurut KSAL, hasil pantauan KRI Rimau 724 itu juga telah dilaporkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ketika sedang berada di onboard.

“Dari KRI Rimau menemukan suatu kemagnetan yang tinggi pada satu titik di kedalaman kurang lebih 50 sampai 100 meter. Dari KRI Rimau terbaca getaran magnet itu melayang,” kata KSAL Laksamana TNI Yudo Margono di Bali.

Namun Laksamana TNI Yudo Margono masih belum dapat memastikan apakah benda yang melayang di kedalaman sekitar 50-100 meter di bawah permukaan laut itu merupakan KRI Nanggala 402 atau bukan.

KRI Rimau masih terus melakukan pemantauan terhadap benda di kedalaman laut yang memiliki getaran magnet yang melayang tersebut.

“Nanti KRI Rigel diperkirakan sudah datang, jadi nanti bisa dicek lagi. Sehingga  kelihatan benda apa yang ditemukan kemagnetan yang tinggi itu. Harapannya kemagnetan tersebut adalah KRI Nanggala 402,” ujarnya.

KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 97 kilometer utara Pulau Bali. Kapal selam ini dilaporkan hilang kontak pada pukul 03.00 WIB. Kapal selam type 209/1300 itu sedianya akan mendukung dalam latihan serta ujicoba rudal yang sedianya digelar di Laut Bali.

Seluruh kekuatan TNI hingga saat ini masih terus melakukan pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di wilayah perairan utara Bali tersebut.

Baca lagi  Arief Budiman Dipecat dari KPU Gara-Gara Mendampingi Evi Saat Ajukan Gugatan ke PTUN

Harapan Laksamana TNI Yudo Margono, KRI Nanggala-402 cepat ditemukan. Karena cadangan oksigen kapal selam yang dinyatakan hilang itu cuma sampai 72 jam. “Itu berarti, seluruh awak kapal selam bisa bertahan sampai hari Sabtu pukul 03.00 dini hari mendatang,” ungkapnya.

“Kemampuan oksigen di dalam KRI Nanggala apabila dalam keadaan blackout itu mampu sampai 72 jam. Jadi kurang lebih 3 hari. Kalau kemarin hilang kontak jam 03.00, berarti bisa tahan sampai hari Sabtu jam 03.00. Mudah-mudahan sampai ditemukan oksigen masih ada,” kata Laksamana TNI Yudo Margono.

Dalam kesempatan itu, KSAL juga meminta dukungan doa kepada seluruh masyarakat Indonesia agar proses pencarian KRI Nanggala 402 yang membawa 53 personel prajurit TNI Angkatan Laut itu dapat segera ditemukan dan dalam keadaan baik-baik saja.

MASARAAFI MEDIA

 

Related posts

Abaikan Perintah Presiden, Pimpinan KPK Firli Bahuri dkk Harus Diperiksa Ombudsman

adminJ9

#MakzulkanJKWBubarkan PDIP Trending, RUU HIP Ide Megawati?

adminJ9

Terbit Keputusan Menag dalam Pelaksanaan Umrah Saat Pandemi, Ini Aturannya

adminJ9