Jurnal9.com
Business Headline

Sri Mulyani: Dunia di Ambang Resesi, Butuh Tindakan Nyata Peran G20

NUSA DUA, jurnal9.com – Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan gejolak ekonomi global yang sedang dihadapi beberapa negara saat ini sangat membutuhkan tindakan nyata dari kolaborasi dan konsensus G20.

“Ini penting mengingat G20 sudah pernah mengambil peran saat terjadi krisis ekonomi global pada 2008-2009 lalu,” ungkapnya kepada delegasi yang hadir dalam pertemuan ketiga Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (15/7/2022) seperti dikutip dari Antara.

“Sejarah menunjukkan bahwa kita mampu melakukan ini, seperti pada tahun 2008-2009 ketika ekonomi global terancam kolaps akibat krisis keuangan global, [saat itu] G20 mengambil tindakan untuk memastikan stabilitas keuangan global,” papar Sri Mulyani.

Dia juga mengingatkan saat Covid-19 melanda dunia pada 2020-2021, forum G20 ini turut bergegas melakukan tindakan bagi negara-negara rentan yang menghadapi masalah utang.

Bukan itu saja, lanjut dia, G20 memastikan vaksinasi di seluruh dunia dan dukungan kebijakan luar biasa untuk bisnis-bisnis yang paling rentan.

“Kondisi global saat ini tengah berada dalam tekanan risiko keamanan pangan dan krisis energi terdampak perang Rusia vs Ukraina, berakibat sanksi, serta pembatasan ekspor,” ujarnya.

Namun ia meyakini meski saat ini banyak negara menghadapi tengah gejolak, tapi ada harapan tinggi yang bersandar pada pertemuan menteri dan gubernur bank sentral dari negara-negara yang merepresentasikan 80 persen pendapatan domestik bruto (PDB) ini.

Menkeu Sri Mulyani menyatakan sebagai Presidensi G20, Indonesia akan membangun jembatan dan terus berdiskusi tanpa henti untuk mencari solusi atas segala persoalan global saat ini.

“Kami akan terus membangun jembatan dan tidak membangun tembok, karena kami sangat percaya bahwa dunia membutuhkan lebih banyak jembatan, bukan perang dan perang,” tegasnya.

Baca lagi  Waduh! Utang Pemerintah Melonjak Jadi Rp6.554,56 Triliun pada Juni 2021, Ini Alasannya

Dalam pembukaan FMCBG G20 di Bali, tampak hadir Menkeu Amerika Serikat (AS) Janet Yellen, Menkeu India Nirmala Sitharaman, dan Menkeu Afrika Selatan Enoch Godongwana.

ARIEF RAHMAN MEDIA

 

Related posts

PT Langgeng Makmur pada 2023 Ini Targetkan Penjualan Naik 15 Persen

adminJ9

KemenkopUKM Permudah Izin Usaha, Targetkan 2,5 Juta Usaha Mikro Naik Kelas

adminJ9

Long Term Visa dengan Waktu 5 Tahun untuk Wisman Segera Diimplementasikan

adminJ9