Jurnal9.com
Business

Potensi LNG untuk Peluang Pemanfaatan Skala Kecil

Ainun Rochani, pengusaha muda yang bergerak di bidang usaha LNG

JAKARTA, jurnal9.com  –  Pemanfaatan Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair untuk dalam negeri masih sedikit, padahal potensinya besar. Pengusaha harus mencermati peluang pemanfaatan LNG skala kecil, tidak hanya untuk skala besar saja seperti pembangkit listrik.

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) akan terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi setiap tahun.

Ketua Kompartemen Industri Gas Bumi dan Perminyakan Bidang Perdagangan, Perindustrian, ESDM Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Ainun Rochani mengatakan,

LNG dengan pasokan besar menggunakan pasar besar, konsumennya juga besar. Padahal LNG bisa dipakai untuk skala kecil.

“Peluang bisnis ini bisa digeluti pengusaha yang memiliki modal atau investasi yang cukup. Ada peluang besar LNG disalurkan sebagai pengganti elpiji yang notabene-nya, Indonesia masih menjadi pengimpor. Sementara untuk gas alam cair atau LNG, Indonesia justru lebih banyak mengekspor ketimbang pemanfaatan dalam negeri,” ujar Ainun, dalam keterangan tertulisnya.

Dia menjelaskan seperti Bandung yang tidak memiliki sumber sumur gas untuk sektor rumah tangga. Investasi virtual pipeline LNG terintegrasikan dengan membangun jaringan gas (Jargas) di sektor tersebut dengan LNG. Penggunaan LNG diharapkan bisa ditiru yang lain.

CEO PT Aico Energi itu juga menegaskan suplai LNG bukan hanya dari Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) yang menjadi supplier terbesar LNG selama ini. Namun, untuk pengembangan LNG skala kecil juga bisa berasal dari lapangan gas marjinal.

“Pasokan LNG tidak melulu dari Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim). Ada teknologi liquefied natural gas skala kecil, mikro gas di lapangan marjinal,” lanjutnya.

Seiring meningkatkan kebutuhan gas di dalam negeri, menurut Ainun, Indonesia memerlukan infrastruktur. Hal ini untuk mendistribusikan gas alam cair atau LNG ke seluruh wilayah. Salah satu yang menjadi prioritas pembangunan infrastruktur ini adalah kawasan Indonesia Timur. Di daerah tersebut nantinya akan dikembangkan pipa gas virtual untuk mendistribusikan gas dari dan ke wilayah terpencil.

Baca lagi  Apa Jokowi Tak Percaya Airlangga? Kok Luhut Dianggap ‘Menko Minyak Goreng’

“Kami perlu membangun lebih banyak infrastruktur untuk mendukung kebutuhan yang meningkat. Pada masa lalu, Indonesia memang lebih banyak mengekspor LNG ke luar negeri. Namun, sejak 2011 penggunaan LNG untuk pasar dalam negeri melampaui volume yang diekspor,” tuturnya.

Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, kebutuhan akan gas di dalam negeri akan terus naik dan diprediksikan pada 2035 suplai gas dari dalam negeri akan sepenuhnya memenuhi kebutuhan tersebut. Saat ini, kebutuhan gas dalam negeri masih didominasi sektor kelistrikan.

“Kami juga menjadikan hal itu sebagai prioritas karena menyangkut hajat hidup masyarakat. Di masa depan, akan lebih banyak industri yang menggunakan LNG seperti industri petrokimia. Apalagi menurut data Kementerian Perindustrian, gas alam merupakan salah satu sumber energi dan bahan baku bagi industri manufaktur,”  kata Ainun.

MULIA GINTING

Related posts

MenkopUKM Dukung Transformasi Digital UMKM Jadi Solusi Saat Pandemi

adminJ9

Mentan Membantah, Tapi Jokowi Mengakui Teken MoU Impor Beras dari Thailand dan Vietnam

adminJ9

KemenKopUKM pada 2021 ini akan Fokus Kembangkan Enam Program

adminJ9