Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin
JAKARTA, jurnal9.com – Pemerintah telah menyiapkan semua alat dan logistik yang diperlukan untuk proses penyimpanan dan pengiriman vaksin covid-19. Cuma sayang kabarnya distribusi vaksin hampir dipastikan batal terlaksana pada 2020 ini.
Dalam laporan Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mengenai status dan progres vaksin, menyebutkan bahwa pendistribusian paling cepat bisa dilakukan pada kuartal II/2021.
Berdasarkan linimasa yang disusun Satgas, proyeksi total vaksin covid-19 yang akan didistribusikan sampai kuartal IV/2021 ada 239 juta dosis. Vaksin yang akan diditribusikan tersebut adalah hasil produksi kerja sama antara Indonesia-Sinovac China dan buatan dalam negeri, Merah Putih.
Vaksin didistribusikan kepada 2 kelompok penerima; pertama, tenaga kerja kesehatan, pelayanan publik, dan anggota Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Penerima Bantuan Iuran (BPJS PBI); kedua, masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya.
Kedua kelompok ini memiliki jumlah penerima masing-masing 64,37 juta dan 75 juta dengan total kebutuhan vaksin sebanyak 73,9 juta dosis [untuk kelompok pertama], dan 165 juta [untuk kelompok kedua]. Total penerima 107,2 juta dosis dengan kebutuhan vaksin 235,8 juta.
Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pemerintah menetapkan target konservatif rencana pendistribusian vaksin covid-19 dengan catatan informasi pengadaan vaksin dari produsen Sinovac bisa diperoleh lebih dini oleh pemerintah.
“Target pemerintah konservatif. Namun, melalui kerja sama dengan Sinovac, kami bisa tahu lebih dini informasi tentang pengadaan vaksin sesuai dengan jumlah yang Indonesia perlukan,” ujar Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (17/11).
Dia menjelaskan semua kandidat, jenis, jumlah, dan harga vaksin akan diputuskan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), baik vaksin dari program pemerintah maupun vaksin mandiri.
Dari sisi distribusi, lanjutnya, komite saat ini tengah berhadapan dengan tantangan, keharusan agar vaksin didistribusikan secara massif dengan sisa waktu yang tidak banyak.
Terkait dengan hal tersebut, komite akan melibatkan rumah sakit negeri, swasta, serta pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), serta mendorong produsen untuk mempercepat proses pengadaan vaksin covid-19 ini.
“Pemerintah telah menyiapkan semua alat dan logistik yang diperlukan untuk proses penyimpanan dan pengiriman dengan penjagaan, salah satunya sensor daring,” tegas Budi.
“Semua titik di 34 provinsi di kota-kota besar disiapkan ruangan dengan temperatur 2-8 derajat celsius. Ini untuk menampung distribusi ke hub-hub besar besar, sehingga diperlukan ruangan penyimpanan dengan kapasitas besar,” jelasnya.
Sementara itu Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan bahwa tahap pelaksanaan distribusi dan imunisasi covid-19 akan sama dengan imunisasi yang sudah berjalan sebelumnya.
“Untuk tahap pelaksanaan imunisasi covid-19 selanjutnya akan menggunakan sistem, sarana, ditribusi yang sama dengan pelayanan imunisasi rutin yang sudah berjalan dimana penyedian vaksin dan logistik imunisasi seperti Auto Disable Syringe [ADA] dan safety box akan dilakukan oleh pusat yang kemudian vaksin akan didistribusikan ke gudang dinkes provinsi,” kata Terawan dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Selasa (17/11).
Kemudian distribusi vaksin dilanjutkan ke dinkes kabupaten/kota hingga ke puskesmas yang disesuaikan dengan ketersediaan vaksin dan kapasitas sarana rantai dingin (cold chain) penyimpanan di tingkat layanan.
Menkes memberikan izin puskesmas untuk menjalin kerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya guna meningkatkan jejaring distribusi vaksin.
Terawan menyebutkan sekitar 23.145 tenaga kesehatan dari puskesmas sudah siap melayani dengan rasio pelayanan 1:20.
“Perlusasan jejaring dan penambahan sesi pelayanan dapat ditingkatkan dengan rasio pelayanan menjadi 1 banding 40,” lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya bahwa Presiden Joko Widodo menyatakan simulasi vaksinasi covid-19 akan mulai dilaksanakan pada pekan depan.
“Minggu depan, insyaallah kita sudah mulai simulasi,” kata Jokowi saat diwawancarai reporter Kompas TV, Senin (16/11) lalu.
Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan skema pendistribusian vaksin covid-19, dengan memprioritaskan kepada tenaga kesehatan, TNI/Polri, pelayan publik, dan guru.
Vaksin yang akan disuntikkan kepada masyarakat Indonesia telah terdaftar sesuai standard Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
RAFIKI ANUGERAHA M I ARIEF RAHMAN MEDIA