SLEMAN, jurnal9.com – Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo mengatakan LPDB akan terus menggulirkan reformasi layanan proses dana bergulir dengan speed up yang luar biasa.
“Kita memiliki program New LPDB-KUMKM dengan layanan lebih optimal dan cepat,” kata Supomo saat mengunjungi Rumah Produksi Snack Jadul Arumanis H. Ardi di Sleman, Yogyakarta, Selasa (25/8).
Supomo menjelaskan pandemi covid-19 membuat langkah LPDB-KUMKM semakin lebih cepat melayani masyarakat khususnya koperasi.
“Roadshow kunjungan terhadap pelaku-pelaku UKM adalah bagian dari orientasi pegawai baru yang merupakan kader-kader layanan LPDB-KUMKM ke depan,” ujar Supomo.
Pegawai LPDB-KUMKM terutama yang baru harus mengetahui dan memahami proses dana bergulir dari awal proposal masuk hingga melakukan akad pinjaman/pembiayaan. Setelah pencairan, LPDB-KUMKM tidak lepas tangan karena ada proses Monitoring dan Evaluasi (Monev).
“Kunjungan ke UKM anggota koperasi yang menjadi mitra LPDB-KUMKM menjadi bagian penting dalam Monev. Bukan hanya memantau perkembangan koperasinya, tapi juga harus mengetahui kinerja usaha dan selalu mendampingi UKM yang menjadi anggotanya,” papar Supomo.
Dengan begitu, tegas Supomo, penyaluran dana bergulir ke koperasi memang diperlukan tepat sasaran bagi kepentingan usaha anggotanya.
Rumah Produksi Snack Arumanis H. Ardi merupakan UKM binaan dari Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Bina Ihsanul Fikri yang berlokasi di Kabupaten Sleman. Haji Ardi Sehami, pemilik UKM Arumanis berhasil menjual dan mendistribusikan hasil produksinya berupa makanan ringan (snack) hingga ke pelosok tanah air.
KSPPS Bina Ihsanul Fikri merupakan mitra LPDB-KUMKM sejak 2010 di Kota Yogyakarta. Pada 2020, koperasi yang diketuai M Ridwan mengajukan permohonan pinjaman/pembiayaan ke LPDB-KUMKM dan telah disetujui pinjamannya sebesar Rp6 miliar.
Budaya EPICS
Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Jaenal Aripin menyampaikan kegiatan ini menjadi penutup rangkaian roadshow akad pinjaman/pembiayaan LPDB-KUMKM yang dilaksanakan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.
Jaenal berharap seluruh perjalanan dan pelajaran selama 3 (tiga) hari bukan akhir, melainkan langkah awal sesungguhnya memasuki dunia kerja nyata.
Terapkan selalu budaya kerja EPICS (Excellence, Profesionalism, Integrity, Customer Focus, Synergy). EPICS menjadi pemacu LPDB-KUMKM melayani mitranya secara optimal. Tantangan dan peluang harus dihadapi bersama dengan penuh optimisme.
“Seluruh karyawan harus menciptakan landasan harmonisasi yang kuat antara satu dengan yang lain, demi masa depan LPDB-KUMKM dan kemajuan KUMKM di Indonesia,” tukas Jaenal.
MULIA GINTING