Jurnal9.com
Business

Pada 2021, KemenkopUKM Siapkan Sejumlah Stimulus untuk UMKM

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim

JAKARTA, jurnal9.com – Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan sejumlah stimulus untuk UMKM yang menjadi upaya nyata membangkitkan perekonomian di Indonesia.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengatakan pihak kemeteriannya pada 2021 akan melakukan beberapa persiapan untuk mendukung kebangkitan UMKM yang terdampak pandemi covid-19.

“Kami sudah melakukan beberapa persiapan, penyesuaian organisasi yang ada di KemenkopUKM dengan perkembangan yang ada terhadap UMKM,” kata Arif dalam acara BRIncubator Goes to Cluster bertema UMKM BRIlian yang digelar secara daring di Jakarta, pada Rabu (10/2/2021).

Penyesuaian organisasi itu, kata dia, memungkinkan adanya Deputi Bidang Usaha Mikro yang mempunyai tugas melakukan transformasi pelaku usaha mikro dari informal ke formal, melalui pendampingan, penyediaan mentor-mentor baik di pusat ataupun di daerah, seperti PLUT, pendampingan seperi PPKL yang dikoordinir  dinas yang membidangi Koperasi dan UKM di daerah.

Selain itu ada Deputi Bidang UKM yang memiliki tugas menyiapkan UKM terutama yang berorientasi dan berkontribusi terhadap ekspor, agar mendorong UKM untuk meningkatkan kontribusinya terhadap ekspor nasional.

“Deputi Bidang UKM targetnya mampu meningkatkan kontribusi UKM terhadap ekspor dari 14% akan ditingkan 15,12%.”

Selanjutnya ada Deputi Bidang Kewirausahaan yang bertugas untuk menciptakan wirausaha baru, dengan kegiatan seperti inkubator, mentor dan konsultasi, serta diharapkan rasio kewirausahaan di Indonesia naik menjadi 4 persen.

Kemudian Deputi Bidang Perkoperasian yang memiliki tugas manajemen koperasi agar menjadi modern.

“Di samping itu, kegiatan prioritas KemenkopUKM saat ini di antaranya menumbuhkan 100 koperasi modern, yang memberikan dampak kepada pelaku usaha mikro dan di-agregasi agar memberikan pelayanan yang maksimal,” katanya.

Sementara terkait pembiayaan murah, dialokasikan dana bergulir bagi koperasi yang dikelola oleh LPDB-KUMKM.

Sedangkan Deputi Bidang Usaha Mikro secara legal UMKM akan memiliki kedudukan yang lebih jelas, seperti mendapatkan pendampingan untuk memperoleh NIB, sertifikasi usaha untuk pelaku olahan kuliner, sehingga diharapkan UMKM dapat segera bangkit dan lapangan pekerjaan dapat terbuka kembali.

Baca lagi  Pengusaha Kecewa dengan Presiden Prabowo Menaikkan UMP 6,5 Persen

Pada 2021, kata Arif Rahman, juga akan diberikan modal-modal usaha yang bersifat mudah diakses, antara lain KUR, KUR super mikro, kemudian pihaknya juga akan berupaya melakukan pembahasan agar suku bunga KUR bisa dipangkas.

“Sedang dalam pembahasan agar suku bunga KUR bisa lebih rendah, yang sekarang 9% bisa diberikan lebih rendah bagi yang terdampak covid-19. Kemudian pembiayaan melalui LPDB akan dilanjutkan baik besaran, ataupun lebih mudah diakses,” katanya.

Arif Rahman juga mengatakan peran UMKM dalam perekonomian Indonesia sangat penting dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 57 persen.

Menurutnya, angka ini bisa ditingkatkan karena jumlah pelakunya sangat besar 64,1 juta atau setara dengan 99 persen pelaku usaha di Indonesia.

“Apa yang bisa dioptimalkan kontribusi pelaku UMKM terhadap PDB, kita tingkatkan bersama dari waktu ke waktu. Kita sudah punya pendekatan yang sudah bagus, dari pelatihan mentoring, konsultasi ataupun inkubator, salah satunya forum ini,” katanya.

Berdasarkan proyeksi yang ada, lanjut dia, pada 2021 ini perekonomian dapat didorong ke tingkat pertumbuhan yang positif, dan memberikan sumbangsih yang besar kepada masyarakat.

Ia juga menyadari bahwa UMKM di Indonesia mengalami sejumlah kendala untuk memaksimalkan pemasaran, baik offline ataupun online yang belum optimal.

Karena itu forum-forum yang diselenggarakan berbagai pihak akan sangat bermanfaat. Dan melalui inkubator akan memberikan dampak kepada UMKM terhadap manajemen kualitas dan memasarkan produk-produknya.

UMKM menurut Arif, juga menghadapi masalah inovasi dalam produk dan jasa.

“Banyak sekali kementerian dan lembaga yang mempunyai kegiatan-kegiatan perlindungan dan pemberdayaan kepada UMKM, termasuk untuk inovasi, kami sudah berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Kemenristekdikti untuk keperluan inovasi yang bisa dimanfaatkan UMK, tidak perlu mengeluarkan investasi yang mahal,” katanya.

Keterbatasan UMKM lainnya, kata Arif, adalah kemampuan mengakses pembiayaan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Karena itu pihaknya siap mendukung peningkatan kapasitas produksi melalui sejumlah stimulus.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Kemenkop & UKM Gandeng Hukumonline Berikan Bantuan Hukum Gratis pelaku UMKM

adminJ9

Pedagang Pasar Cempaka Putih Korban Kebakaran Berharap Dapat Bantuan Modal

adminJ9

RPP untuk Beri Kemudahan, Pelindungan dan Pemberdayaan bagi Pelaku Koperasi dan UMKM

adminJ9

Leave a Comment