Jurnal9.com
Headline LifeStyle

Orang yang Kebanyakan Konsumsi Karbohidrat; Sering Lelah, Sulit Tidur, Perut Kembung dan Jerawatan

Saat bekerja sering merasa kelelahan

JAKARTA, jurnal9.com – Mengkonsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat secara terus menerus bagi orang yang tidak aktif dalam pergerakan tubuhnya atau orang yang lebih banyak duduk, bisa membuat perut kembung.

Seperti dilansir Canadian Society of Intestinal Research, menyebutkan orang dewasa umumnya memerlukan 45-65 persen dari asupan energi harian karbohidrat. Tapi angka ini bisa berubah tergantung gaya hidupnya.

Perut kembung

Orang yang aktif banyak bergerak akan membutuhkan lebih banyak karbohidrat untuk energi. Sementara  orang yang lebih banyak duduk membutuhkan lebih sedikit. Untuk orang yang banyak duduk jika berlebihan mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi akan menyebabkan perut kembung.

Sebab bakteri di usus besar memfermentasi serat, pati, dan beberapa gula yang menghasilkan senyawa gas dalam tubuh. Kondisi ini paling sering terjadi saat seseorang mengkonsumsi makanan berkarbohidrat yang olahan.

Makanan olahan yang mengandung gula dari karbohidrat dapat menurunkan keragaman bakteri sehat di usus, membuat sistem pencernaan lamban, dan kemudian membuat kembung.

“Jenis karbohidrat ini menciptakan efek osmotik karena natrium dalam jumlah tinggi dan mengeluarkan air dari usus. Hal ini yang menyebabkan perut kembung, alami sembelit, dan perasaan berair atau tidak nyaman,” kata pakar nutrisi Juliana Dewsnap.

Berat badan naik

Menurut ahli diet dan profesor klinis Keith Thomas Ayoob menyebutkan orang yang menyantap makanan berlebihan karbohidrat dapat juga menyebabkan kelebihan kalori. Karena makanan yang mengandung karbohidrat itu sering kali mengandung banyak lemak.

“Seperti kue, pai, dan biskuit dianggap makanan yang mengandung gula. Tapi dari makanan ini anda setidaknya mendapatkan setengah kalori dari lemak. Kalori ini sangat rendah nutrisi secara keseluruhan, jadi dianggap kalori kosong,” jelas dia.

Menurut Ayoob, karbohidrat itu tak selalu makanan manis. Ini tergantung pada cara anda memilih karbohidrat yang sehat. Banyak orang menyamakan makan kentang dengan lemak, seperti kuah daging.

Untuk mendapatkan manfaat dari karbohidrat yang lengkap, Ayoob menyarankan memilih alternatif makanan yang lebih sehat.

“Makanlah kentang panggang dengan taburan parutan parmesan daripada menambahkan mentega, anda akan mendapatkan karbohidrat, apalagi ada nutrisi dengan kalori dari lemak tambahan,” tuturnya.

Baca lagi  Risma Mestinya Komunikasi Dulu dengan DPR, Bukan Jadi Pahlawan Sendiri

Muncul jerawat

Saat anda berusia 30 – 40 tahunan dan seterusnya, jerawat yang muncul bisa karena berbagai penyebab, salah satunya pola makan yang salah.

Gula dari karbohidrat dapat meningkatkan produksi androgen yang menyebabkan jerawat. Sebagian orang yang makan terlalu banyak karbohidrat ini bisa mengalami jerawatan.

Jerawat ini muncul di sepertiga bagian bawah wajah. Jadi jika anda melihat jerawat di sepanjang mulut dan garis rahang, itu bisa menjadi tanda anda terlalu banyak mengkonsumsi makanan berkarbohidrat.

Penelitian dalam Drugs and Dermatology pada April 2014 lalu, disebutkan efek hubungan antara karbohidrat olahan dan jerawat. Dari hasil studi itu para peneliti telah merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi makanan indeks glikemik tinggi, seperti roti, nasi dan buah tertentu seperti melon dan semangka.

Mungkin anda ingin mengganti beberapa makanan jenis ini dengan pilihan yang lebih rendah pada indeks glikemik, misalnya sayuran dan buah-buahan seperti apel dan jeruk.

Sulit tidur

Jika anda susah tidur di malam hari, mungkin lupa kalau anda habis makan camilan menjelang tidur. Ini bisa menjadi penyebabnya. Apalagi jika terlalu banyak karbohidrat.

Seseorang yang mengkonsumsi karbohidrat mengharuskan tubuh untuk bekerja dan memproses gula. Jika anda ngemil makanan yang mengandung karbohidrat sebelum tidur, berarti tubuh anda akan bekerja, tanpa istirahat.

Merasa lelah

Jika anda merasa sangat lelah, menurut Dewsnap, karbohidrat dari makanan yang dikonsumsi dapat berkontribusi pada kondisi tubuh yang selalu letih ini.

“Saat anda memilih makanan berbasis karbohidrat, maka penting untuk dipadukan dengan nutrisi lain, seperti protein dan lemak yang sehat,” kata dia.

Otak bergantung pada glukosa untuk energi. Tetapi energi ini dibakar dengan cepat, jika anda memilih karbohidrat olahan yang mengandung lebih banyak serat dan biji-bijian.

“Protein dan lemak dapat membantu memperlambat pencernaan karbohidrat, sehingga anda dapat merasa berenergi sepanjang hari, dan menghindari serangan gula,” tegas Dewsnap.

RAFIKI ANUGERAHA M

Related posts

Terawan Belum Sertijab, Tak Rela Melepas Jabatan Menteri Kesehatan ke BGS?

adminJ9

Ini Calon Kapolri Pilihan Presiden Jokowi, Nama Komjen Listyo Sigit Prabowo

adminJ9

Sebelum Jokowi Ketemu Putin, Rusia Sudah Siap Akhiri Serangan ke Ukraina

adminJ9