Jurnal9.com
Business Headline

Meski Pandemi, Luar Biasa Realisasi Investasi 2020 Lampaui Target Capai Rp826,3 triliun

Penyerapan tenaga kerja mencapai 1.156.361 orang dari 153.349 proyek sepanjang 2020

JAKARTA, jurnal9.com – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2020 mencapai Rp826,3 triliun atau 101,1% melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp817,2 triliun.

“Realisasi investasi kita pada 2020 sebesar Rp826,3 triliun dari target Rp817,2 triliun, artinya ada kenaikan Rp9 triliun dari target,” kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers virtual, Senin (25/1/2021).

Dia merinci realisasi investasi pada triwulan IV 2020 mencapai Rp214,7 triliun, tumbuh 3,1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 dan meningkat 2,7 persen dari triwulan sebelumnya.

Realisasi investasi sepanjang triwulan IV 2020 itu terdiri atas Rp111,1 triliun PMA (51,7 persen) dan PMDN sebesar Rp103,6 triliun (48,3 persen).

“Penyerapan tenaga kerja mencapai 1.156.361 orang dari 153.349 proyek,” ungkap Bahlil.

Pencapaian realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2020 mencapai 101,1 persen, tumbuh 2,1 persen dibandingkan capaian realisasi investasi 2019 sebesar Rp809,6 triliun. (PMDN Rp386,5 triliun, PMA Rp423,1 triliun).

Dia menjelaskan total realisasi investasi itu terdiri atas penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp412,8 triliun atau mencapai 49,9 persen dari total realisasi investasi. Sementara itu sisanya berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp413,5 triliun atau sebesar 50,1 persen.

Berdasarkan lokasi investasi, di Pulau Jawa sebesar Rp 408,8 triliun (49,5%) dan di luar Pulau Jawa sebesar Rp 417,5 triliun (50,5%).

Lokasi proyek (lima besar) adalah Jawa Barat (Rp 120,4 triliun); Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Rp 95 triliun); Jawa Timur (Rp 78,3 triliun); Banten (Rp 62 triliun) dan Jawa Tengah (Rp 50,2 triliun).

BKPM, kata dia, mencatat, lima sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar untuk periode Januari-Desember 2020, antara lain Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp 144,8 triliun); Listrik, Gas dan Air (Rp 102 triliun); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 76,4 triliun), Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (Rp94,8 triliun); serta konstruksi (Rp 71 triliun).

Baca lagi  MenkopUKM: Belanja Melalui LPSE LKPP dengan Mengutamakan Produk UMKM

“Meski pandemi covid-19 peran PMDN sangat luar biasa sekali. Jadi kita tidak bisa lagi membeda-bedakan antara PMA dan PMDN. PMDN menjadi benteng pertahanan terhadap realisasi investasi di tengah pandemi,” ungkap Bahlil.

ARIEF RAHMAN MEDIA

 

Related posts

KemenkopUKM Gelar Pelatihan Vocational Ekspor Impor Produk UKM di Kuningan Jabar

adminJ9

Menciptakan Wirausaha Muda Inovatif Butuh Upaya Terintegrasi dalam Satu Ekosistem

adminJ9

Airlangga: Indikator Pemulihan Ekonomi Seiring Keberhasilan Pemerintah Tangani Pandemi

adminJ9