Jurnal9.com
Headline News

Menkes Singapura: Tidak Bisa Memberantas Covid, Wabah ini Tak Mungkin Akan Hilang

Suasana di Merlion Park, Singapura

SINGAPURA, jurnal9.com – Kabar mengejutkan Pemerintah Singapura berencana untuk tidak lagi mengumumkan kasus covid lagi. Karena wabah virus yang sudah membunuh jutaan manusia di banyak negara ini dianggap tidak mungkin akan hilang.

“Itu berarti virus covid-19 tidak akan pernah hilang. Tetapi akan terus bermutasi ke tubuh manusia. Dengan demikian virus corona ini akan terus bertahan di masyarakat,” ungkap Menteri Kesehatan, Ong Ye Kung dalam editorial Straits Times minggu ini.

“Kita tidak bisa memberantasnya, wabah virus ini tak mungkin akan hilang. Tapi  kita bisa mengubah pandemi menjadi sesuatu yang tidak terlalu mengancam, seperti influenza atau cacar air,” ia menambahkan.

Karena itu, kata Kung, Singapura akan memperlakukan virus corona ini layaknya penyakit endemik seperti flu biasa. Dan negara tidak akan memberlakukan peraturan secara ketat untuk menghentikan penularan covid-19.

“Nantinya wisatawan masuk ke Singapura tidak akan ada karantina, dan tidak perlu diisolasi jika melakukan kontak dengan penderita,” ujarnya.

Namun Pemerintah Singapura, tegas Kung, tetap mendorong masyarakat melakukan tes swab untuk setiap berpergian ke toko atau pergi bekerja.

Para menteri senior Singapura menyebutnya langkah itu sebagai kondisi normal baru dari bagian hidup bersama covid-19. “Mungkin kita anggap situasi ini sebagai hidup normal bersama covid di tengah-tengah kita,” tulis Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong yang didampingi Menteri Keuangan Lawrence Wong.

Menteri Kung mengatakan setiap tahun di Singapura banyak orang terkena flu. Sebagian besar sembuh tanpa perlu dirawat di rumah sakit, dan hanya sedikit yang melakukan pengobatan.

Menurut Menteri Kesehatan Kung, hanya sebagian kecil, terutama orang tua yang memiliki penyakit penyerta, bisa sakit parah, dan beberapa meninggal.

Baca lagi  WHO: Masker Tidak Boleh Dipakai Lebih dari 4 Jam, Ini Penjelasan Bahayanya

Vaksinasi adalah kuncinya. Singapura akan memberikan dua pertiga dari penduduknya. Setidaknya satu suntikan dalam beberapa minggu, dan dua pertiga divaksinasi penuh pada awal Agustus.

Kung menjelaskan bahwa Singapura menghadapi puncak kasus covid-19 ini pada April 2020 lalu, yakni mencapai 600 kasus sehari. Namun gelombang kecil terjadi pada Agustus 2020 lalu. Kini kondisinya sudah stabil hanya berkisar 20-30 kasus setiap hari.

Singapura telah mencatat 35 orang yang meninggal secara total. Negara, kata Kung, memiliki kontrol perbatasan yang ketat dengan tes pada saat kedatangan masuk ke Singapura, menjalani karantina hotel dan perintah tinggal di rumah.

“Singapura telah mencatat beberapa penduduk yang sudah divaksinasi lengkap tidak satupun dari mereka yang memiliki gejala serius,” ujarnya.

Menteri Kesehatan Singapura, Kung mengatakan covid-19 bisa dijinakkan. Masyarakat menyebutnya kondisi ini sebagai langkah normal baru.

“Setiap hari kami akan fokus berapa banyak orang yang jatuh sakit parah, berapa banyak yang dalam perawatan intensif, berapa banyak yang perlu diintubasi untuk oksigen, dan sebagainya. Ini seperti bagaimana kita sekarang memantau influenza,” ujarnya.

RAFIKA ANUGERAHA M  I  ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Airlangga Menjelaskan Pembatasan Aktivitas Masyarakat, Bukan Seperti PSBB

adminJ9

Januari 2021 Semua Sekolah Mulai Diperbolehkan Belajar Tatap Muka

adminJ9

Utang Indonesia Bertambah Jadi Rp5.515 triliun per Akhir Agustus 2020

adminJ9