SINGAPURA, jurnal9.com – Singapura akan memperketat peraturan untuk kunjungan wisatawan, terutama dari negara-negara yang jadi hotspot virus corona seperti Hong Kong, Makau, China, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Indonesia, dan negara bagian Victoria di Australia.
Aturan ketat itu mulai diberlakukan 20 Juli, terkait melonjaknya kasus baru virus corona di Singapura belakangan ini. Padahal negara ini sudah sebulan lebih (17/6) sempat membuka kembali untuk wisatawan dalam perjalanan internasionalnya.
Bahkan wisatawan yang berkunjung ke Singapura selama sebulan ini sudah bebas masuk tanpa harus karantina di fasilitas Stay Home Notice (SHN) lagi.
Seperti dilansir Straits Times melaporkan ada 202 kasus baru, terdiri 187 orang yang terinfeksi dari pekerja migran yang tinggal di rumah flat, selebihnya wisatawan. Sehingga total ada 47.655 kasus yang terkonfirmasi covid-19.
Akibat melonjaknya kasus baru ini pemerintah Singapura mewajibkan aturan karantina di fasilitas SHN selama 14 hari bagi setiap wisatawan. Dan setiap wisatawan harus menjalani tes covid-19 sebelum mereka masuk ke wilayah Singapura. Mereka harus membayar untuk biaya karantina selama 14 hari di fasilitas SHN tersebut.
Pemerintah Singapura tidak menutup pintu kunjungan wisatawan asing datang ke tempat tujuan wisata negaranya. Namun pemerintahnya selain memberlakukan aturan yang lebih ketat lagi, juga membatasi jumlah kunjungan wisatawan.
“Kami telah memperbarui penilaian ini berdasarkan situasi terkini. Apalagi mengingat banyaknya kasus baru yang menyebar di negara-negara tertentu yang jadi hotspot virus corona. Melihat situasi itu kami memutuskan untuk memperbarui pengawasan yang ketat untuk wisatawan,” kata Menteri Singapura untuk Pembangunan Nasional, Lawrence Wong, Sabtu (18/7).
Wong menjelaskan Singapura menghadapi tantangan harus memberantas penyebaran kasus baru virus corona. Sehingga negaranya kini membatasi kunjungan wisatawan, terutama dari negara-negara jadi hotspot virus corona.
“Kami menjaga agar tidak muncul lagi infeksi corona yang dipicu longgarnya aturan, seperti sempat dibebaskannya wisatawan dari aturan karantina selama sebulan, tidak mematuhi aturan menjaga jarak sosial,” ujarnya.
Wong juga melarang warganya untuk bepergian ke luar negeri untuk berlibur dalam waktu dekat ini. Sementara untuk perjalanan bisnis, pihak berwenang pemerintah Singapura sedang dalam negosiasi dengan negara-negara lain yang menjadi tujuan bisnis warganya mengenai hal dalam timbal balik.
ARIEF RAHMAN MEDIA