Jurnal9.com
Business Headline

Kinerja APBN 2022 Capai Surplus Rp 131,8 Triliun pada Februari Ini

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

JAKARTA, jurnal9.com – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 mencapai surplus Rp 131,8 triliun atau setara dengan 0,63% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Surplus APBN ini diperoleh dari pendapatan negara yang lebih besar, yaitu Rp419,6 triliun dari pencapaian belanja negara yang senilai Rp287,8 triliun.

“APBN masih surplus secara total dengan keseimbangan primer yang juga surplus sebesar Rp182,2 triliun,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa pada Maret 2023 di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Menurut Menkeu, pendapatan negara sampai Februari ini mencapai Rp 419,6 triliun. artinya 17% dari target penerimaan negara sudah dikumpulkan selama dua bulan pertama.

Melihat kondisi APBN yang surplus tersebut, kata Menkeu, ini menunjukkan kas negara akan tetap solid dalam menjaga pemulihan dan momentum transformasi ekonomi.

Secara rinci, pendapatan negara tercatat tumbuh 38,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy) dari Rp156,7 triliun atau mencapai 17 persen dari alokasi Rp2.463 triliun.

Realisasi tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan yang tumbuh 30,1 persen (yoy) menjadi sebesar Rp333,2 triliun serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp86,4 triliun atau melonjak 86,6 persen (yoy).

Meningkatnya pertumbuhan penerimaan perpajakan berasal dari realisasi penerimaan pajak yang melonjak 40,4 persen (yoy) menjadi Rp280 triliun. Meskipun realisasi kepabeanan dan cukai menurun 6,1 persen (yoy) menjadi Rp53,3 triliun.

Sri Mulyani juga menjelaskan realisasi belanja negara berhasil tumbuh 1,8 persen (yoy) dari sebesar Rp127,2 triliun menjadi senilai Rp287,8 triliun atau setara dengan 9,4 persen pagu anggaran yang senilai Rp3.061,2 triliun.

Belanja negara meliputi belanja pemerintah pusat yang tumbuh 6 persen (yoy) menjadi Rp182,6 triliun serta transfer ke daerah Rp105,2 triliun atau terkontraksi 4,8 persen (yoy).

Baca lagi  Presiden Jokowi Tak Setujui 75 Pegawai KPK Diberhentikan

Adapun belanja pemerintah pusat terdiri dari realisasi belanja kementerian/lembaga (k/l) sebesar Rp76,4 triliun atau turun 2,8 persen (yoy) serta belanja non k/l Rp106,2 triliun atau meningkat 13,4 persen (yoy).

Dengan demikian, ia menyebutkan terdapat realisasi pembiayaan anggaran sebesar Rp182,2 triliun atau merupakan 30,5 persen dari target Rp598,2 triliun.

“Pembiayaan anggaran ini untuk menyikapi kondisi dari dunia dan tren kenaikan suku bunga yang harus kami antisipasi,” ujarnya.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

“Siapa pun di Kemendag, Menteri pun, Kalau Ada Bukti, Kami Tetapkan Tersangka”

adminJ9

Rizal Ramli Gugat Syarat Presidential Threshold ke MK

adminJ9

Cerita Sri Mulyani Waktu SD SMP Nilai Raportnya Merah, Tak Pernah Juara Kelas

adminJ9