BRITANIA RAYA, jurnal9.com: Hasil survei Halifax, divisi Bank of Scotlandia pada 2019 lalu, melaporkan Kepulauan Orkney, telah dinobatkan kembali sebagai salah satu tempat tinggal terbaik di Britania Raya.
Dipilihnya Orkney dinobatkan sebagai tempat terbaik, bukan untuk kali pertama.Tetapi setiap tahunnya selama delapan tahun berturut-turut, kepulauan yang terletak di wilayah Inggris Raya ini selalu menarik perhatian para wisatawan untuk mengunjungi tempat hunian yang dianggap nyaman dan berkualitas.
Seperti ditulis The Guardian belum lama ini, dari 50 kota terbaik se-Inggris Raya, kepulauan Orkney berhasil menduduki posisi pertama. Dari survei itu Orkney dipilih karena daerahnya dinilai memiliki aspek kesejahteraan, kesehatan, keamanan, kenyamanan, pendidikan dan kualitas hidup.
Dari hasil survei, penduduk Kepulauan Orkney dinilai hidup sejahtera. Sebanyak 88 persen penduduknya yang berusia 16-64 tahun memiliki pekerjaan dengan pendapatan yang cukup. Mereka setiap minggunya memperoleh pendapatan 671 poundsterling atau sekitar Rp 12 juta berdasarkan kurs saat ini (USD1 Rp 16.355,00).
Kondisi tersebut didukung dengan harga rumah yang terjangkau dibandingkan wilayah lain di Inggris. Apalagi dari segi keamanan Kepulauan Orkney dinilai paling aman di Inggris. Karena tingkat kejahatan terbilang sangat rendah.
Dari faktor kesehatan, penduduk Kepulauan Orkney 97 persen mengaku dalam kondisi baik. Karena kondisi ini yang mendorong mereka ada kepuasan hidup. Dalam laporan Badan Statistik Nasional yang diterbitkan Press and Journal, menunjukkan penduduk kepulauan ini merasa hidup bahagia se-Inggris Raya.
Bahkan penduduk Kepulauan Orkney juga mampu mengembangkan teknologi renewable energy (energi terbarukan) yang aman dan ramah lingkungan. Seperti energi terbarukan yang berhasil dikembangkan, yaitu energi angin, energi kelautan dan hidrogen.
Berkat kemampuan mereka dalam pemanfaatan tenaga angin sebagai sumber energi, kepulauan ini dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik secara mandiri, dan berkontribusi terhadap produksi listrik nasional di Inggris Raya. (The Guardian/AR)
