BOGOR, jurnal9.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan secepatnya aset milik kemenkop ini, yakni Grand Smesco Hills di kawasan Puncak, Bogor akan dilakukan pembenahan manajemen untuk pengelolaan lokasi yang luasnya 12 hektar itu.
Penggunaannya dianggap kurang maksimal karena masing-masing unit bangunan, termasuk fasilitas ada masjid, penginapan bertingkat namun sepi. Karena itu Grand Smesco Hills akan dijadikan tempat pelatihan model bisnis.
“Manajemen mau kita benahi. Saya memiliki ide-ide untuk dikembangkan menjadi tempat pelatihan model bisnis yang bisa menghidupi masyarakat sekitar,” tegas Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki usai meninjau Grand Smesco Hills, di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/7).
KemenKopUKM bisa memanfaatkan lahan Grand Smesco Hills yang luas itu menjadi potensi daerah setempat untuk lahan sayuran, buah-buahan dan pariwisata. Pihaknya akan mengundang pengelola wisata agar bersinergi memanfaatkan potensi daerah ini untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kita sudah analisis, bahwa pertanian di sini tidak bisa mengambil keuntungan. Kita lagi mencoba mensinergikan dengan pariwisata,” katanya.
Teten mengunjunginya karena ia sangat menyayangkan penanganan Grand Smesco Hills ini belum optimal. Khususnya pemanfaatan area 12 hektar. Ditargetkan pada Oktober 2020 harus ada konsep pengembangan jadi pusat pelatihan.
“Tidak dimanfaatkan optimal dan lihat saja seperti mangkrak begini. Sayang biaya perawatan mahal, sehingga perlu dioptimumkan. Paling tidak menutup cost dan mendesign konsep baru UMKM. Karena KemenKopUKM masuk ke semua sektor ternasuk pengembangan model bisnisnya,” ujarnya.
Dirut Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata yang bertanggungjawab atas pengelolaan Grand Smesco Hills ini, berharap pihaknya akan mengembangkan kawasan ini sebagai pusat pendidikan dan latihan (Pusdiklat) Loka Hejo. Kegiatannya yang digelar setiap triwulan, meliputi lokatani, lokasaji dan lokaseni. Ini dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan aset KemenKopUKM tersebut.
“Ini dilakukan untuk reaktivasi dan penggunaan maksimal asset. Kita ingin membuat pelatihan loka hejo. Masing-masing fokus terhadap bidangnya,” ujar Leonard.
Program dijalankan dengan harapan, dapat menjadi fasilitator menghadirkan program berkelanjutan. Targetnya, produsen dan konsumen akan bertemu untuk menggerakkan perekonomian rakyat.
“Kita harapkan bisa menjadi fasilitator yang baik dengan menghadirkan semua program berkelanjutan. Offtaker bisa bertemu petani penggarap yang suplainya juga kecil, sehingga mereka tidak terjebak di mata rantai yang membuat mereka sengsara,” tambahnya.
Smesco Indonesia berkomitmen menciptakan UMKM baru dan berkoperasi. Mereka harus melalui proses dari awal, membuat produk, memasarkan dan akhirnya menjadi pengusaha sukses.
“Ujung-ujungnya menciptakan UMKM baru sesuai tupoksi KemenKopUKM. Kita akan ajak mereka berkoperasi. Harus mulai dari awal berupa edukasi, cara berproses, membuat produk dan pemasaran. Sampai menjadi pengusaha kecil, yang diharapkan menjadi usaha menengah,” ujar Leonard.
MULIA GINTING