Ketika menghubungi Kementerian Agama untuk konfirmasi mengenai keberangkatan 224 jemaah umrah dari Indonesia ini, sampai berita ini diturunkan pihak Humas Kemenag hanya memberi jawaban belum ada kabar
JEDDAH, jurnal9.com – Dikabarkan jemaah umrah dari Pakistan sebagai rombongan pertama dan disusul jemaah umrah Indonesia sudah tiba dan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Ahad (1/11), sejak ibadah umrah ini ditutup selama tujuh bulan akibat pandemi covid-19.
Seperti dilaporkan ArabNews kemarin sore jemaah dari Indonesia dan Pakistan tersebut langsung melanjutkan perjalanan ke Mekkah.
Sejak Ahad kemarin, tercatat Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, mulai dibuka untuk penerbangan internasional pertama kali sejak ditutup tujuh bulan lalu. Penerbangan pertama yang mendarat di Bandara internasional di Jeddah ini, dari Pakistan dan Indonesia.
Penerbangan pertama dari Pakistan tiba pukul empat sore dengan membawa 38 jemaah. Kemudian disusul penerbangan kedua dari Indonesia tiba pukul enam sore dengan 224 jemaah.
Saat tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, jemaah haji diterima oleh Menteri Haji dan Umrah Muhammad Saleh Benten dan wakilnya, Abdel Fattah Mashat, serta direktur bandara, Issam Nour.
Sedangkan saat pemberangkatan jemaah Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, dilepas oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Issam Al-Thaqafi. Tak disebutkan ada pejabat Kementerian Agama RI yang turut melepas jemaah umrah perdana dari Indonesia ini.
Ketika jurnal9.com menghubungi Kementerian Agama untuk konfirmasi mengenai keberangakatan 224 jemaah umrah dari Indonesia ini, sampai berita ini diturunkan pihak Humas Kemenag hanya memberi jawaban belum ada kabar, katanya.
Benarkah 224 jemaah umrah dari Indonesia ini berangkat menunaikan ibadah umrah secara ilegal tanpa melalui rekomendasi dari Kemenag?
Sementara itu dikabarkan jemaah umrah dari Pakistan dan Indonesia ini akan dilakukan pemeriksaan sebelum memasuki kota Mekkah.
“Kami mengambil semua tindakan kesehatan sebelum para jemaah datang dari negara mereka, dan selama perjalanan umrah mereka di Arab Saudi,” kata Saleh Benten sepeti dikutip ArabNews Senin 2/11).
Dia menambahkan semua sudah siap menerima jemaah sejak penerbangan untuk pertama kalinya ini. Dia juga mengatakan pihaknya memantau dan merevisi semua perkembangan setiap hari.
Pihak Kementerian Umrah dan Haji Arab Saudi telah menetapkan standar dan kontrol untuk semua penyedia layanan dan perusahaan perjalanan umrah untuk memastikan penerapan tindakan pencegahan tingkat tertinggi yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan.
Kementerian itu juga meminta para jemaah dari dalam dan luar negeri untuk mematuhi tindakan pencegahan dan tindakan seperti mengenakan masker, menjaga kebersihan tangan, dan menjaga jarak sosial.
Para jemaah ini akan tinggal di Arab Saudi sampai 10 hari. Mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan pada saat kedatangan sebelum bergerak ke tempat-tempat suci dengan menggunakan bus perusahaan Haji dan Umrah. Setiap kelompok tidak boleh lebih dari 50 orang.
Mereka akan menghabiskan tiga hari dalam masa isolasi sebelum diizinkan oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan umrah.
Kerajaan Arab Saudi sedang mempersiapkan untuk menerima 10.000 jemaah internasional setiap hari dengan kapasitas 100 persen. Sementara itu batas usia maksimal jemaah internasional adalah 50 tahun.
ARIEF RAHMAN MEDIA