Pejabat WHO, Dr David Nabarro
Lockdown memicu konsekuensi yang tidak boleh diabaikan, karena telah membuat ekonomi negara ambruk dan menambah banyak orang miskin
JAKARTA, jurnal9.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan rekomendasi agar negara-negara yang terjangkit virus corona (covid-19) sudah tak perlu lagi menerapkan aturan lockdown dalam mengatasi pandemi.
Padahal, sebelumnya WHO selalu merekomendasikan kepada setiap negara yang agar menerapkan aturan lockdown atau pembatasan sosial dalam upaya menghentikan meluasnya penularan covid-19 di suatu negara.
Pejabat WHO Dr. David Nabarro mengatakan lockdown hanya boleh diterapkan sebagai upaya terakhir, demikian dilansir dari New York Post mengutip wawancara video Nabarro di The Spectator.
“Kami kini di WHO sudah tidak lagi merekomendasikan aturan penguncian suatu wilayah dalam negara itu untuk upaya pengendalian virus corona,” kata Nabarro.
Dia mengatakan lockdown hanya dapat dilakukan untuk memberi waktu pemerintah untuk mengatur ulang, menyusun kembali, menyeimbangkan kembali sumber daya, melindungi petugas kesehatan yang kelelahan.
Alasan dia tidak merekomendasikan lagi aturan Lockdown karena telah menimbulkan kerugian terhadap ekonomi global. Bahkan bikin negara ambruk ekonominya.
“Lockdown memicu konsekuensi yang tidak boleh diabaikan, karena telah membuat ekonomi negara ambruk dan menambah banyak orang miskin,” katanya.
Nabarro menegaskan bahwa dengan menerapkan lockdown telah berdampak parah pada negara-negara yang mengandalkan pariwisata.
“Lihat saja apa yang terjadi pada industri pariwisata di Karibia, atau di Pasifik, sudah tidak ada lagi orang-orang yang berlibur,” kata Nabarro lagi.
Dia mengatakan akibat pemberlakuan lockdown selama masa pandemi, banyak negara akan mencatat angka kemiskinan dua kali lipat, dan bahkan angka malnutrisi anak naik empat kali lipat.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. sebelumnya memperingatkan negara-negara agar tidak mencabut lockdown terlalu cepat selama terjadi gelombang pertama merebaknya wabah virus corona.
“Hal yang dibutuhkan negara mana pun adalah membuka sekolah dan bisnis, hanya untuk dipaksa menutupnya lagi karena kenaikan angka positif,” kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Tedros juga telah mendesak negara-negara untuk mendukung langkah-langkah lain, termasuk pengujian luas dan pelacakan kontak, sehingga mereka dapat membuka kembali dengan aman dan menghindari lockdown di masa depan.
“Kita perlu mencapai situasi aman yang berkelanjutan, kita memiliki kendali yang memadai terhadap virus ini tanpa mematikan hidup kita sepenuhnya, atau beralih dari lockdown yang memiliki dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat,” ujarnya.
Sumber: New York Post
RAFIKI ANUGERAHA M I ARIEF RAHMAN MEDIA