Ilustrasi menghadapi cuaca panas yang menyebabkan dehidrasi
JAKARTA, jurnal9.com – Ketika cuaca panas seperti sekarang ini, masalah dehidrasi, sakit kepala atau migran akibat cuaca panas, sering dihadapi mereka yang bekerja di luar ruangan.
Dikutip dari Well and Good, dokter neurologi klinis Sekolah Kedokteran di UHealth, Miami Florida AS, Liza Smirnoff, mengatakan berada di luar ruangan saat cuaca panas membuat seseorang banyak berkeringat. Apalagi sampai kurang minum air putih. Ini yang membuat cepat dehidrasi.
“Sinar matahari yang cukup terik bisa memperburuk keadaan, apalagi bagi mereka yang sensitif terhadap cahaya. Ini dapat memicu sakit kepala,” ujarnya.
Dokter Smirnoff menyebutkan bahwa perubahan tekanan udara yang cepat saat musim kemarau juga dapat berpotensi memicu sakit kepala.
Biasanya perubahan ini, lanjut dia, terjadi saat cuaca berubah dari cerah menjadi hujan, suhu di luar ruangan akan meningkat dengan cepat. Membuat suhu sangat panas.
“Menghadapi keadaan seperti ini, akan ada gejala yang dirasakan di kepala. Karena banyaknya keringat, kadang merasa mau pingsan, pusing, dan kram otot, ini merupakan tanda-tanda kelelahan akibat suhu panas,” kata dr Smirnoff.
“Gejala lain yang lebih buruk, biasanya mau muntah, denyut jantung cepat, jantung berdebar-debar disertai sakit kepala, kesulitan bernapas, bahkan bisa kehilangan kesadaran. Ini akibat suhu panas yang meningkat,” lanjut dia.
Ketika seseorang menghadapi kondisi seperti ini, dokter Smirnoff menganjurkan secepatnya mendinginkan tubuh di ruangan yang dingin, atau melakukan kompres es yang ditempelkan di bagian ketiak atau leher.
“Dan segera banyak minum air putih dan elektrolit. Istirahat di ruang dingin. Minum obat pereda, seperti ibuprofen, naproxen atau asetaminofem untuk meredakan sakit kepala,” cetusnya.
Sumber Antara
RAFIKA ANUGERAHA M