Presiden China, Xi Jinping
BEIJING, jurnal9.com – Pemberitaan Presiden China Xi Jinping dilaporkan telah dikudeta oleh pihak militer China di media sosial menjadi viral. Video yang diunggah di Twitter memperlihatkan mobilitas kendaraan militer bergerak menuju ibu kota Beijing. Karena situasi genting itu penerbangan banyak yang dibatalkan.
“Dalam video itu terlihat gambar kendaraan militer yang bergerak ke ibu kota Beijing membuat situasi penerbangan di negara itu dilarang terbang. Dan kabarnya sejumlah pejabat senior di China dipenjarakan.”
“Bahkan situasi di ibu kota China terlihat banyak asap, berarti ada suatu kejadian genting di dalam tubuh Partai Komunis China,” kata penulis Gordon G Chang dalam akun Twitternya, Sabtu (24/9/2022).
Ini menandakan Presiden China, Xi Jinping telah dikudeta, dan dicopot dari posisinya sebagai Kepala Tentara Pembebasan China (PLA).
Dan pemimpin negara berusia 69 tahun itu juga dirumorkan menjadi tahanan rumah.
“Jenderal Li Qiaoming kemungkinan akan menggantikan presiden China Xi Jinping sebagai presiden China berikutnya,” tulis akun Frontal Force dengan menunjukan foto wajah Jenderal Li Qiaoming itu.
#PLA military vehicles heading to #Beijing on Sep 22. Starting from Huanlai County near Beijing & ending in Zhangjiakou City, Hebei Province, entire procession as long as 80 KM. Meanwhile, rumor has it that #XiJinping was under arrest after #CCP seniors removed him as head of PLA pic.twitter.com/hODcknQMhE
— Jennifer Zeng 曾錚 (@jenniferatntd) September 23, 2022.
Sampai Minggu sore ini tak ada dari partai penguasa; Partai Komunis China memberikan konfirmasi mengenai pemberitaan di berbagai media sosial tersebut.
Namun kabar terbaru, pengamat China sendiri membantah pemberitaan kudeta Xi Jinping ini.
Sementara itu dari laporan Outlook India, menyebutkan bahwa Xi Jinping kemungkinan dikarantina setelah kembali dari KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Ini yang kemudian membuat absennya Xi Jinping tampil di hadapan publik. Dan isu ini yang menebarkan adanya insiden kudeta terhadap kepemimpinan Xi Jinping.
Menanggapi situasi tersebut, seorang warga China mengunggah ‘desas-desus pagi ini tentang kudeta militer di China. Tidak ada yang kredibel. Dan tidak mungkin terjadi kudeta militer di China, karena Tentara Pembebasan Rakyat berada di bawah Komisi Militer Pusat. Xi, sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis mengepalai CMC. Tentara adalah milik partai, bukan pemerintah,” kata Jacob dalam akun Twitternya.
Sebagian besar akun-akun yang megunggah pemberitaan ini merupakan pengguna anonim.
ARIEF RAHMAN MEDIA