Jurnal9.com
Headline News

WHO: Timur Tengah Masuki Ambang Batas Kritis Wabah Virus Corona

WHO mengkonfirmasi sedikitnya sejuta kasus penyakit covid-19 di 22 negara yang ada di wilayah Mediterania Timur yang membentang dari Maroko, Arab Saudi hingga Pakistan.

JAKARTA, jurnal9.com  – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan Timur Tengah akan menghadapi ‘ambang batas kritis’ wabah virus corona yang disebabkan  terjadi  pelonggaran (membuka lockdown) di berbagai wilayahnya, setelah diberlakukan lockdown selama tiga bulan terakhir ini, sehingga membuat bosan warga tinggal di rumah.

Menurut WHO, sebuah negara belum membolehkan membuka aturan lockdown wilayahnya, sebelum mengalami curva penyebaran corona menurun secara signifikan.

Organisasi Kesehatan Dunia itu mengkonfirmasi sedikitnya sejuta kasus baru virus yang menyebar di negara-negara Mediterania Timur yang membentang dari Maroko, Arab Saudi hingga Pakistan.

“Wilayah kami berada di ambang batas kritis,” kata Dirjen WHO untuk Timur Tengah, Ahmed al-Mandhari dalam konferensi pers online sperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (2/7).

Lebih dari 80 persen dari semua kematian di wilayah itu dilaporkan terjadi di lima negara, yakni Mesir, Iran, Irak, Pakistan dan Arab Saudi.

“Jumlah kasus yang dilaporkan pada Juni saja lebih tinggi dari total kasus yang dilaporkan selama empat bulan, setelah kasus pertama dilaporkan di wilayah ini sejak 29 Januari,” katanya.

Al-Mandhari mengaitkan peningkatan kasus dengan peningkatan pengujian (rapid test), tetapi juga dengan pencabutan pembatasan dalam beberapa minggu terakhir untuk memerangi penyebaran virus corona.

Al-Mandhari mendesak setiap orang agar “berhati-hati dan waspada” ketika lockdown dan jam malam dilonggarkan.  Dia meminta untuk mengikuti protokol kesehatan yang diberlakukan oleh otoritas kesehatan setempat. Karena ini merupakann rekomendasi dari WHO.

“Melonggarkan penutupan tidak berarti mengurangi respons atau mengurangi tanggung jawab sosial,” kata al-Mandhari.

Baca lagi  Presiden: UU ITE Bisa Direvisi, Jika Tidak Berikan Rasa Keadilan Bagi Masyarakat

“Ada risiko jumlah kasus akan meningkat ketika ruang publik dibuka kembali, meski di negara-negara yang situasi sekarang  mulai stabil “.

Dia juga menyerukan solidaritas global dalam menghadapi pandemi dan mendesak semua untuk “memperkuat” sistem perawatan kesehatan mereka.

Pejabat WHO lain yang berpartisipasi dalam pertemuan itu mengatakan pemerintah Timur Tengah perlu melakukan lebih banyak upaya dalam mempersiapkan tempat tidur unit perawatan intensif dan ruang gawat darurat di berbagai rumah sakit.

ARIEF  RAHMAN MEDIA

 

Related posts

AJI Indonesia: Omnibus Law Merugikan Pekerja dan Mengancam Demokratisasi Penyiaran

adminJ9

Desy Ratnasari: “Aku Belum Memiliki Segalanya Seperti Kamu. Suami Belum Punya”

adminJ9

Adama Traore, Ansu Fati dan Duo Man City Dipanggil Tim Nasional Spanyol

adminJ9