Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden (Foto Reuter)
WASHINGTON, jurnal9.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden merasa senang ikut merayakan Idul Fitri pada Senin (2/5/2022) di Gedung Putih, Washington, AS. Karena pada hari Idul Fitri ini orang muslim bersilaturahmi mengunjungi keluarga dan saudaranya sesama muslim. Lalu mereka mengadakan makan bersama.
Alangkah indahnya rasa kebersamaan mereka dalam merayakan Idul Fitri di berbagai belahan dunia.
“Namun kita masih melihat ada di sebagian negara, umat Islam menjadi sasaran kekerasan. Padahal mereka tidak boleh didiskriminasi atau ditindas, atau ditekan, karena berbeda keyakinan agama mereka,” kata Biden.
Di AS sendiri, menurut Biden, orang muslim membuat bangsanya lebih kuat setiap hari, bahkan saat kini masih menghadapi tantangan dan ancaman nyata di AS, termasuk kekerasan dan Islamofobia.
“Membuat bangsa kita sendiri lebih adil, lebih inklusif bagi muslim Amerika. Mereka adalah bagian penting untuk membentuk persatuan yang lebih sempurna. Itu yang kami cari,” ungkapnya.
Dalam pidatonya ia menyebutkan Tuhan sendiri menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku di dunia ini agar mereka bisa saling mengenal. Bukan untuk permusuhan. Lalu Presiden AS ini mengutip dengan membaca terjemahan Alquran surat Al-Hujurat ayat 13.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
“Kita harus mengakui [ayat yang disampaikan Tuhan] menganjurkan kita hidup yang berbangsa-bangsa dan bersuku-suku di belahan bumi ini agar saling mengenal untuk membuat bangsa di suatu negara lebih kuat,” tegas Biden menjelaskan ayat Alquran tersebut.
Perayaan Idul Fitri di Gedung Putih AS ini, lanjut dia, dilakukan bertujuan untuk membangun pemerintahan yang menghargai keragaman yang ada di Amerika. Dan tradisi merayakan Idul Fitri ini sudah dilakukan sejak pemerintahan Clinton. Namun setelah pemerintahan Donald Trump perayaan ini tidak diadakan lagi.
Berbicara kepada ratusan hadirin di Ruang Timur Gedung Putih, Biden mengatakan saat dirinya menjadi calon Presiden AS, dalam setiap kampanyenya ia berjanji untuk membawa kembali perayaan Idul Fitri di Gedung Putih. Cuma sejak dirinya terpilih dan dilantik jadi presiden selama pandemi virus corona tahun lalu, perayaan ini belum diadakan.
“Salah satu janji yang saya buat ketika mencalonkan diri adalah bahwa saya akan mengembalikan perayaan tahunan ini [Idulfitri], karena itu penting,” kata Biden.
Sementara itu Talib Shareef, imam masjid di Washington, mengatakan menjadi tuan rumah dalam merayakan Idul Fitri kali ini sangat penting bagi bangsa AS dan dunia.
“Pernyataan bahwa Islam adalah bagian yang disambut baik oleh bangsa AS bersama dengan semua tradisi agama lainnya,” kata Shareef.
“Dan jabatan tertinggi di negeri ini berkomitmen pada nilai-nilai dan hukum dasar negara kita yang melindungi kebebasan beragama,” tegasnya lagi.
Ibu negara Jill Biden yang hadir dalam perayaan Idul Fitri ini mendapat sambutan dan tepuk tangan meriah. “Itu mewujudkan kebersamaan dengan saudara muslim di atas segalanya. Kegembiraan yang lahir dari cinta. Cinta untuk keluarga kami dan untuk komunitas muslim di sini,” kata imam masjid itu.
Sumber: Arab News
ARIEF RAHMAN MEDIA