Jurnal9.com
Art

MenKopUKM Harapkan UMKM Wastra Bangkit Lewat Jogja Membatik Dunia

JAKARTA, jurnal9.com – Kegiatan Jogja Membatik Dunia sebagai rangkaian Jogja International Batik Biennale (JIBB) yang dilaksanakan bersama-sama secara daring dari 24 negara di seluruh dunia pada Sabtu (6/11/2021) mendapat apresiasi dari Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

“Kegiatan ini merupakan doa agar dunia segera pulih dari pandemi,  sekaligus sebagai pernyataan kuat posisi Jogja sebagai ibu kota batik dunia,” kata Teten mewakili Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

MenKopUKM mengatakan, narasi kuat ini merupakan bukti mahakarya produk tradisi Indonesia dan mahamakna dengan filosofi yang mengakar.

“Tema yang sangat relevan dalam kondisi penuh tantangan saat pandemi seperti saat ini,”  ungkap Teten.

Pada 2009, UNESCO menetapkan Batik Indonesia sebagai Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity.  Pengakuan internasional bahwa batik Indonesia merupakan bagian kekayaan peradaban manusia.

“Saya berharap melalui Jogja Membatik Dunia ini, UMKM terkait wastra tradisional, termasuk batik Indonesia dapat bangkit dan merajai di pasar global,” lanjut MenKopUKM.

Pagelaran Jogja International Batik Biennale (JIBB) menampilkan motif Ceplok Mangkoro yang terinspirasi bagian belakang penutup kepala/sumping pewayangan Jawa. Mangkara berarti ora ana sekara-kara, bermakna tidak ada halangan dan rintangan. Menorehkan Ceplok Mangkoro (dalam lukisan/batik) adalah wujud doa untuk menolak musibah.

Berdasarkan data, ekspor batik Indonesia pada 2020 mencapai US$532,7 juta atau Rp7,5 triliun. Industri batik telah memberdayakan 200 ribu tenaga kerja dari 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia.

Teten menekankan pentingnya inovasi karena para kompetitor internasional terus menjadi tantangan.

“Harapan kami, UMKM perajin batik dapat  membentuk kelembagaan koperasi. Koperasi jadi offtaker, kami dan LPDB-KUMKM siap dukung pembiayaan,” kata Teten.

Baca lagi  Desy Ratnasari Jadi Istri Kedua Abdul Karim, Sekalian Jadi Ibu Buya Hamka, Kok Mau?

KemenKopUKM siap memfasilitasi kemitraan dengan usaha besar ataupun stakeholder lainnya.

“Manfaatkan Fashion Lab di Smesco Labo, terkait research and development produk,” kata Teten.

Selain itu, pelaku wastra juga dapat bereksplorasi bersama dengan project KRTA, inisiatif future fashion dari Smesco yang mendemokratisasi siluet fashion kebangsaan untuk dimanfaatkan para perajin fashion termasuk batik.

“Saya berharap beragam inovasi serta rangkaian sinergi dan kolaborasi dapat terlahir,”  kata MenKopUKM.

Sementara itu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap, melalui ajang ini, batik dapat lebih dikenal di kancah dunia dan dapat menjadikan Yogyakarta sebagai kota batik. Apalagi mengingat saat ini batik sudah semakin populer dan menjadi kebutuhan dunia.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

KemenkopUKM Siap Bersinergi dengan Sound of Borobudur

adminJ9

Gugatan Depp atas Kasus Pencemaran Nama Baik KDRT Melawan The Sun Kalah

adminJ9

Prilly Angkat Film Drama Psikologis: Ingatkan Orang yang Alami Gangguan Mental

adminJ9

Leave a Comment