JAKARTA, jurnal9.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong ada “new branding” bagi pelaku UMKM Indonesia agar mereka makin memodernisasi bisnis atau usahanya dengan mengoptimalkan digitalisasi, namun tanpa meninggalkan akar budaya lokal.
“New branding terhadap Indonesia sebagai negara agraris, dengan beragam suku yang tradisional, kita harus dorong untuk melahirkan simbol-simbol Indonesia yang lebih modern,” ujarnya saat menyampaikan secara virtual dalam ajang Pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2021 Seri 1 “Eksotisme Lombok” yang digelar di kawasan wisata Mandalika, Rabu (3/3).
Menurutnya, UMKM di Indonesia jangan hanya berkarya sebatas bikin keripik, akik, atau batik, tetapi harus mulai transformasi dengan produk-produk berbasis teknologi guna meningkatkan daya saing produktivitas secara umum.
Termasuk untuk mendukung sektor pariwisata, Teten mendorong produk-produk UMKM unggul yang berbasis inovasi teknologi.
“Kita harus membranding negeri yang menuju modernisasi dan tidak meninggalkan akar budaya yang kuat,” cetusnya.
Apalagi potensi Indonesia, lanjut dia, sangat besar untuk bisa menghadirkan pariwisata yang berbasiskan teknologi.
Terlebih dengan dukungan teknologi, kata Teten, sekarang produk apapun di era digital, dan dari pelosok desa manapun, dengan digitalisasi bisa terhubung ke seluruh dunia, serta terhubung ke market yang sangat besar.
Teten menegaskan bahwa saat ini pandemi masih memaksa semua berada dalam zona “survival”. Inilah program yang KemenkopUKM akan lakukan dalam berorientasi pada usaha yang akan dapat beradaptasi dan bertransformasi.
Ia juga memastikan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Banpres Produktif Usaha Mikro akan dihadirkan kembali dengan harapan mampu meningkatkan kapasitas usaha dan kinerja UMKM, sehingga kegiatan usahanya dapat berjalan sebagai bentuk adaptasi.
Kemampuan bertransformasi bagi UMKM, kata MenkopUKM, turut menjadi keniscayaan aktivasi dan program yang meliputi transformasi digital, transformasi proses bisnis, transformasi informal ke formal, transformasi koperasi modern hingga transformasi untuk akses rantai pasok yang jadi kunci bagi UMKM yang tak hanya bisa bertahan, namun juga bangkit dari dampak pandemi.
Menurut Teten, Bangga Buatan Indonesia adalah bentuk sinergi yang dapat menghadirkan transformasi digital bagi UMKM Indonesia. Setidaknya saat ini lebih dari 12 juta pelaku UMKM telah hadir dalam ekosistem digital sebagai hasil dari kampanye bersama Bangga Buatan Indonesia.
“Pengembangan UMKM di sektor wisata, baik terkait kriya, kuliner, supply HoReKa, homestay, dan wisata alam menjadi prioritas kami sebagai strategi pemulihan UMKM yang berada di kawasan pariwisata khususnya Destinasi Pariwisata Super Prioritas,” katanya.
Dalam rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yakni Karya Kreatif Indonesia atau KKI diharapkannya menjadi showcase UMKM Champion, UMKM unggulan dari beragam wilayah yang menunjukkan resiliensi tinggi, menjadi inspirasi, memberdayakan serta memiliki brand yang kuat. Acara tersebut seluruhnya disajikan dalam format eksibisi yang hybrid, luring dan daring.
“Saya mengapresiasi hadirnya KKI 2021 seri perdana yang mengusung tajuk “Eksotisme Lombok”. Ini adalah kesempatan baik menyajikan keindahan kerajinan terbaik UMKM Lombok yang meliputi potensi kerajinan gerabah, perhiasan emas, perak, dan mutiara hingga tenun Lombok yang sangat memikat,” katanya.
** /ARIEF RAHMAN MEDIA