Jurnal9.com
HeadlineNews

Khofifah: RT Zona Merah di Wilayah Jawa Timur Sudah Tidak Ada Lagi Atau Nihil

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

SURABAYA, jurnal9.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, per Selasa (23/2/2021) sudah bebas dari zona merah covid-19, dan kini berstatus zona oranye alias berisiko sedang.

Sebelumnya daerah Jawa Timur yang memiliki kasus kumulatif covid-19 sebanyak 127.013 orang itu kini dinyatakan sebanyak 114.024 orang atau sekitar 89,77 persen sudah sembuh. Sekarang tinggal 4.031 orang yang dirawat di rumah sakit (3,17 persen), dan meninggal 8.958 orang (7,05 persen).

Menurut Khofifah, di wilayah Jawa Timur (Jatim) kini terdapat 8.538 orang suspect dan 977 probable. “Jika melihat grafik harian, kasus baru beberapa waktu terakhir di Jawa Timur semakin menurun. Kalau ada pertambahan kasus, grafiknya masik fluktuatif, terkadang tinggi tetapi kadang rendah,” ujarnya.

Bila dirinci berdasar kelamin, kasus positif covid-19 di Jatim sebanyak 52,3 persen perempuan dan 47,7 persen laki-laki. Sedangkan untuk pasien meninggal sebanyak 48,9 persen perempuan dan 51,1 persen laki-laki.

Sementara bila dirinci berdasar umur, pasien berumur 46-59 tahun dominan (28,9 persen), umur 31-45 tahun posisi kedua (27,7 persen) dan umur 19-30 tahun (19,7 persen).

Posisi umur dan pasien dirawat dan sembuh hampir serupa. Hanya untuk kasus kematian 50,5 persen merupakan pasien berumur lebih dari 60 tahun. Dan sebanyak 20,9 persen pasien meninggal berusaha 46-59 tahun dan 14,6 persen usia 31-45 tahun.

“Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro telah berhasil menekan angka kasus covid-19 ini di wilayah-wilayah Jatim,” tegas Khofifah.

Karena itu, menurutnya, di wilayahnya masih perlu dilakukan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro untuk menurunkan penyebaran kasus covid-19.

Baca lagi  Waduh! Prediksi Chatib Basri: Ekonomi Bisa Melambat Lagi Pada Kuartal III/2021

PPKM mikro diberlakukan di Jatim dimulai sejak 9 Februari 2021 dan berakhir 22 Februari 2021. Lalu pemerintah pusat, melalui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengirimkan edaran Instruksi Mendagri Nomor 04 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro, yakni mulai 23 Februari 2021 hingga 8 Maret 2021.

“Iya diperpanjang lagi. Sebab memang masih diperlukan upaya yang lebih besar lagi untuk dapat menurunkan penyebaran corona,” tegasnya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya.

Khofifah mengakui PPKM jilid pertama, kedua dan PPKM mikro telah menunjukkan hasil yang signifikan. Sehingga pihaknya perlu ada perpanjangan agar daerah Jawa Timur bebas dari ancaman virus corona yang mematikan ini.

“Bahkan kasus covid-19 di Jawa Timur ini sudah terjadi penurunan yang signifikan sejak PPKM tahap kedua,” tegas Khofifah.

Sebelum dilaksanakan PPKM Mikro, kata Gubernur Jatim ini, terdapat 210 RT zona merah atau berisiko tinggi penularan di wilayah Jatim, sesuai dengan kriteria Gugus Tugas Covid-19 Nasional.

Karena menurut kriteria Gugus Tugas Covid-19 Nasional, kata Khofifah, disebut zona merah jika ada 10 warga yang menderita positif covid-19 di dalam satu RT.

“Di akhir PPKM Mikro ini, saat ini RT zona merah di Jawa Timur sudah tidak ada lagi atau nihil,” kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

RAFIKI ANUGERAHA M  I  ARIEF RAHMAN MEDIA

 

Related posts

Ahli Hukum Alvin Lim Prediksi Sambo Dijerat Hukuman Ringan

adminJ9

Membandingkan Kudeta Partai Demokrat AHY dengan Kudeta di PKB Gus Dur

adminJ9

Pasien Covid Belum Dapat Layanan Telemedisin Gratis? Hubungi WA di Bawah Ini

adminJ9

Leave a Comment