Jurnal9.com
Headline LifeStyle

Kebiasaan Mandi Air Dingin, Berisiko Kena Serangan Jantung?

Ilustrasi mandi air dingin

JAKARTA, jurnal9.com – Dalam penelitian yang diterbitkan jurnal Physiology edisi terbaru menyebutkan dalam cuaca panas, biasanya seseorang ingin mandi dan berendam di air dingin. Ternyata ini berisiko pada kesehatan tubuh

Resiko itu teridentifikasi adanya respons kardio-pernapasan neurogenic atau disebut respons syok dingin. Dan dapat menyebabkan nafas terengah-engah, sesak napas, dan panik. Sehingga hal ini akan memicu ritme abnormal pada jantung yang berisiko menyebabkan serangan jantung.

Dan ini menjadi gaya hidup seseorang masa kini yang senang berendam di bak kamar mandi, terutama dilakukan saat cuaca panas. Atau setelah melakukan aktifitas di siang hari, kemudian mandi dan berendam air dingin.

Menurut para ahli, setelah melakukan aktifitas kerja, lalu pulang sampai rumah atau penginapan langsung mandi dan berendam air dingin. Kondisi secara tiba-tiba seperti ini bisa berbahaya, terutama bagi seseorang yang punya penyakit jantung. Ini dapat menyebabkan serangan jantung atau ketidakteraturan irama jantung.

Sebab air dingin ternyata bisa menyetrum tubuh. Dan dapat menyebabkan pembuluh darah di kulit berkontraksi. Sehingga memperlambat aliran darah dalam tubuh. Jadi untuk mengimbanginya, jantung akan mulai berdetak lebih cepat untuk dapat memompa darah ke seluruh tubuh.

Air dingin juga dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah. Bahkan jika seseorang sehat, bugar atau muda, air dingin dapat memicu serangan jantung dengan menyebabkan pengencangan otot di sekitar pembuluh darah (vasokonstriksi).

Perlu diketahui serangan jantung itu terjadi ketika bagian otot jantung seseorang tidak mendapatkan cukup darah. Arteri koroner jantung bisa tersumbat secara tiba-tiba. Atau karena suplai darah yang sangat lambat.

Biasanya terjadi karena pembentukan bekuan darah. Ini akan mengurangi suplai oksigen ke jantung yang berisiko sangat berbahaya.

Baca lagi  Sedih Dengar Orang-Orang di Inggris Kelaparan, Tak Dapat Makanan, karena Krisis Ekonomi

Terutama faktor risiko yang menyebabkan serangan jantung itu terjadi pada seseorang yang punya riwayat keluarga; tekanan darah, kadar kolesterol, dan lainnya.

Selain faktor kesehatan ini, faktor eksternal atau gaya hidup tertentu juga dapat menyebabkan tekanan tiba-tiba pada jantung. Sehingga berisiko serangan mendadak.

RAFIKA ANUGERAHA M

Related posts

Garuda Napas

adminJ9

PDI-P yang Usulkan Hak Angket, Belum Apa-Apa Sudah Ragu, JK: Ada Apa?

adminJ9

Jimly: Presiden Jokowi Mengeluarkan Perppu Cipta Kerja, Jelas Melanggar Hukum

adminJ9