Jurnal9.com
Headline News

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Diduga Tertular Varian Baru Arcturus, Ini Gejalanya

Ilustrasi varian baru arcturus atau omicron XBB 1.16

JAKARTA, jurnal9.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan di Indonesia sudah terkonfirmasi varian baru Arcturus atau Omicron XBB 1.16. Dan diduga varian baru ini menjadi penyebab terjadinya lonjakan kasus covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

Menurut laporan Kemenkes pada Kamis (13/4/2023) pukul 12.00 WIB kasus Covid-19 bertambah 990 dalam sehari. Dan hari sebelumnya, Rabu (12/4/2023) pukul 12.00 WIB, kasus harian bertambah sebanyak 987 kasus.

“DKI Jakarta menjadi wilayah dengan penambahan kasus konfirmasi paling banyak, yaitu per 13 April 2023, penambahan kasus ada sebanyak 441 kasus,” ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, Jumat (14/4/2023).

Namun daerah mana saja di Indonesia yang sudah terdeteksi, dia belum menyebutkan secara rinci lebih lanjut.

Nadia mengatakan, subvarian Arcturus sudah ditemukan di Indonesia, tetapi saat ini yang mendominasi masih merupakan varian BA.4. “Dari hasil genomik subvarian yang mendominasi masih BA.4 yang sifatnya cepat menular,” jelasnya.

Menurut dia, penyebab kenaikan kasus ini bisa juga karena masyaraka beranggapan covid-19 sudah tidak ada. Sehingga masyarakat mulai mengabaikan dan mengendurkan protokol kesehatan.

“Banyak orang sudah tidak mau periksa lagi, meskipun batuk-batuk atau pilek. Dan  tidak mau isoman lagi, padahal ini berpotensi bisa menularkan ke orang lain,” ujarnya.

Guna mencegah covid-19 melonjak, dia menghimbau masyarakat agar segera melakukan vaksin booster atau vaksin ketiga. “Selain itu masyarakat harus tetap menggunakan masker jika melakukan kegiatan di tempat yang berkerumun. Apalagi  kalau sudah batuk-batuk atau pilek segera periksa di Puskesmas,” kata Nadia.

“Jangan menyepelekan itu dianggap batuk atau pilek biasa. Kita nggak tahu kalau belum periksa,” lanjut dia menegaskan.

Baca lagi  Panji Bilang Tuhan Tak Mengerti Bahasa Indramayu, MUI: Allah Dianggap Seperti Manusia

Kasus subvarian Arcturus ini, mulai ditemukan pada tanggal 23 dan  27 Maret 2023  dari dua orang yang berbeda. Satu kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

“Gejala yang dialami pasien tidak berat. Tak menimbulkan fatalitas. Satu pasien sempat dirawat dan sembuh. Hanya sakit sekitar 5-6 hari. Dan pasien satunya lagi tidak ada gejala. Ini pelaku perjalanan LN,” jelas Nadia.

Dikutip dari Daily Express, dalam studi yang dilakukan para ilmuwan di Universitas Tokyo, menemukan covid-19 arcturus ini 1,2 kali lebih menular daripada strain kraken.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan ada kekhawatiran subvarian arcturus ini akan menyebar ke seluruh dunia dalam waktu dekat.

Salah satunya di India, subvarian arcturus  atau Omicron XBB 1.16 ini, diketahui banyak menyebar dengan jumlah korban mencapai 5.880 kasus.

Covid-19 arcturus punya gejala yang hampir sama dengan subvarian omicron lainnya:

– Demam dan menggigil

– Batuk

– Hidung tersumbat atau pilek

– Sakit kepala

– Nyeri otot

– Sakit tenggorokan.

Jika anda mengalami gejala seperti tersebut di atas, maka segera periksa ke Puskesmas. Jangan sampai menular ke orang lain.

RAFIKA ANUGERAHA M

Related posts

Anak Konglomerat, Chairul Tanjung: Putri Tanjung Dilamar Guinandra Jatikusumo

adminJ9

Digugat Panji Gumilang Rp 5 Triliun, Mahfud MD: Tak Mau Terkecoh dengan Ucapannya

adminJ9

Menlu AS Mike Pompeo di Hadapan GP Ansor Singgung Isu Muslim Xinjiang

adminJ9