JAKARTA, jurnal9.com – Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Inovasi dan Kreativitas, Joshua Simanjuntak, mengatakan Kemenparekraf mempunyai program Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang merupakan program kongkrit dari UMKM naik kelas.
Program BBI itu fokus mentransformasi produk lokal sebagai produk pariwisata, terutama pada lima destinasi wisata super prioritas. Banyak produk lokal berpotensi yang bisa bersaing dengan produk impor.
“Kami mengangkat para pengrajin lokal menjadi aktor, jadi kami coba membina mereka untuk menciptakan daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) dapat berperan sebagai agregator koperasi modern dalam inkubasi pelaku UMKM kreatif, dengan melatih dan mendampingi mereka harus naik kelas, dan memiliki daya saing global, agar jangan hanya menjadi penonton di negeri sendiri,” ungkap Joshua.
Salah satu pelaku UMKM di bidang kuliner mengakui di masa pandemi ini pengunjung tidak banyak yang datang, meskipun toko tetap buka. “Konsekuensi pandemi memaksa kita harus pintar menggunakan media sosial dalam membantu menjual produk. Juga harus lakukan terobosan out of the box sebagai strategi bertahan dalam masa sulit,” ungkapnya.
“Kaum milenial dituntut lebih berinovasi, menciptakan produk yang selalu baru, sehingga pelanggan tidak bosan. Selama pandemi toko kami tidak pernah tutup. Saya juga buat baking class online dari rumah bertujuan membantu ibu-ibu yang terkena dampak Covid-19 yang selama masa pandemi ini diikuti10.000 orang,” tutur pemilik Amy and Cake Rozma Suhardi yang dikenal juga sebagai Culinary Key Opinion Leader.
Dalam situasi pandemi juga dimanfaatkan oleh kaum ibu muda, seperti dikatakan Ketua Umum Wirausaha Wanita (WITA) dan Ketua DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, Lydia Assegaf. WITA concern dengan perempuan usia tua maupun ibu muda. Dan dari dapur merambah pasar nasional dan internasional.
“Secara tidak langsung semua orang teredukasi, serta suka tidak suka sudah masuk ke era digital. Mereka mulai menambah kekuatan ekonomi keluarga. Kami punya pusat inkubator pelatihan. Kami mengajak AMKI untuk memperkuat program pelatihan yang diimbangi dengan pendampingan dan pengawasan, perlu fokus khusus dan konsisten,” tutur Lydia.
Koperasi Arus Utama Rebound Imbas Pandemi
Ketua Umum DPN Pemuda Tani HKTI, Rina Sa’adah mengungkapkan bahwa 60 persen mayoritas petani usianya di atas 45 tahun.
Menurut Rina, perlu adanya regenerasi petani milenial. Mereka akan sangat tertarik menggeluti dunia agro, bila pertanian mampu memberi pendapatan yang lebih bagi mereka. Kondisi serupa sebagaimana yang dialami gerakan koperasi pun mendorong Pemuda Tani HKTI akan berkolaborasi dengan AMKI.
“Untuk itu transformasi digital sangat diperlukan, apalagi kalau kita lihat sekarang human behaviour dalam masa pandemi ini beralih dari belanja yang biasanya tatap muka, sekarang beralih ke digital. Ini kesempatan besar bagi Pemuda Tani HKTI dan AMKI dalam mengembangkan dan ekspansi sektor pertanian menuju sektor digital melalui wadah koperasi,” ungkap penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan ini.
Perusahaan BUMN PT Pos Indonesia juga turut mendukung UMKM naik kelas dan koperasi modern.
Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia, Charles Sitorus, mengatakan koperasi bisa memberikan pelatihan yang sangat membantu UMKM dengan memanfaatkan jaringan pelayanan PT Pos yang sangat luas.
“AMKI silahkan pakai jaringan kantor kami yang lebih dari 4.500 unit di seluruh Indonesia, dan mayoritas berada di prime area. PT Pos akan mendukung penuh fungsi warehousing, penjualan, pengiriman, dan pembayaran,” kata Charles
“PT Pos juga bisa menjadi pusat kliringnya supaya menjamin kedua belah pihak, penjual dan pembeli, karena kita bermain di fisik dan keuangan. Kami juga lakukan pengiriman cold storage dalam membantu para nelayan untuk ekspor,” lanjutnya.
Sementara dukungan juga datang dari Ralali.com yang saat ini fokus sebagai marketplace digital Business to Business. Platform Konekto bisa digunakan pelaku UMKM secara inklusif agar tercipta suatu closed-loop ecosytem yang saling mendukung dan menguatkan dalam up-scaling dan up-skilling pelaku UMKM.
“2021 kami menggandeng hampir semua kementerian untuk masuk UMKM dan AMKI dapat berperan sebagai agregator lintas industri berwadahkan koperasi. Kami turun juga memberi pelatihan melalui Ralali inkubator yang dilakukan dengan teknologi. Konekto kita buat untuk bisnis dan menyambung satu sama lain,” ujar Founder Ralali.com, Joseph Aditya.
Ketua Umum AMKI, Frans Meroga Panggabean, menyatakan bersyukur atas dukungan dari semua pihak tersebut, dan menekankan visi mereka menjadikan koperasi sebagai arus utama untuk pemulihan ekonomi nasional. Sehingga bisa rebound, imbas dari pandemi Covid dan bagaimana koperasi bisa disukai oleh generasi muda milenial serta menjadi bentuk badan usaha yang berperan signifikan untuk masyarakat.
**/ARIEF RAHMAN MEDIA