Ketua Indonesia Police Watch (ICW), Sugeng Teguh Santoso
JAKARTA, jurnal9.com – Gambar grafik Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 yang berisikan skema Sambo mengatur jalannya bisnis Judi online [303] yang tersebar di twitter menjadi perbincangan banyak orang.
Dalam gambar grafik tersebut terdapat foto dan keterangan tugas; sejumlah pejabat Polri, termasuk ada nama Kapolda Metro Jaya Fadil Imran yang di bawah komando Ferdy Sambo.
Selain nama pejabat Polri, juga beberapa nama warga sipil yang berperan sebagai bandar judi. Salah satunya yang terkenal Crazy Rich Surabaya.
Keterangan dalam gambar grafik skema Sambo itu tercantum Crazy Rich Surabaya berperan di konsorsium Surabaya, sebagai kasir, lalu mencuci uang setoran, menjalin kerjasama dengan bandar judi online Filipina, serta melakukan setor dana kepada Propam Surabaya, dan seterusnya dilanjutkan sampai pada Sambo.
Sebuah akun twitter @opposite090192 menyebarkan 4 gambar grafik Kaisar Sambo yang disukai 8.395 dan dicuit ulang sebanyak 3.900 kali. Dalam gambar tersebut tercantum lengkap dengan nomor HP para pejabat Polri dan sipil yang terlibat dalam jaringan judi online ini.
Pengamat Politik Rocky Gerung beranggapan bahwa grafik bisnis gelap Ferdy Sambo ini harus diklarifikasi Kapolri.
“Kapolri harus klarifikasi, lalu menjelaskan isu itu benar atau salah? Jangan sampai Kapolri lemah, tidak tegas, sehingga harus diganti,” tuturnya.
Seperti diketahui, kasus tewasnya Brigadir J atau Brigadir Yosua di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu, menjadi gaduh.
“Jadi gaduh karena kematian Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo, dinilai janggal. Bahkan timbul opini Sambo disebut-sebut sebagai Kapolri Bayangan dalam tubuh Polri. Ini kan serem, kesannya,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso meminta Timsus Polri untuk menyelidiki informasi skema konsorsium 303 bisnis judi online yang tersebar di sosial media itu.
Dalam menangani kasus jaringan bisnis judi online ini, kata Sugeng, IPW meminta Kapolri turun tangan langsung menyelidiki skema yang tersebar di media sosial tersebut. Apalagi dalam gambar grafik itu tercantum nama pejabat Polri dengan perannya dalam mengelola bisnis judi online di bawah komando Ferdy Sambo.
Sugeng juga menyarankan penyelidikan kepada pihak-pihak yang kemungkinan bersekongkol dengan Ferdy Sambo. Tapi tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.
“Pihak-pihak yang namanya (terseret) jaringan FS itu harus diterapkan asas praduga tak bersalah,” tegas Sugeng.
“Menurut saya ini (skema yang beredar) adalah dari kelompok internal Polri yang berlawanan dengan FS, dan bertujuan menggusur FS dan kawan-kawan dari posisi elite Polri,” kata Sugeng.
Dia mengkritik kelompok yang terlibat dalam jaringan bisnis judi online itu. Sebab tidak menutup kemungkinan jaringan yang dikomandoi FS ini merupakan geng mafia.
“Tidak akan terulang lagi kalau Polri berani melakukan operasi besar-besaran. Sebab kalau tidak diberangus kelompok ini bisa merusak institusi Polri. Namun harus tetap profesional dan mengedepankan prinsip-prinsip hukum,” ujarnya.
ARIEF RAHMAN MEDIA