Jurnal9.com
Business

Wakil Ketua MPR: Minta Ekonomi di Desa Diperkuat untuk Atasi Ancaman Resesi

JAKARTA, jurnal9 com – Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid meminta pemerintah memperkuat perekonomian di pedesaan karena diyakini langkah itu bisa mengatasi ancaman resesi akibat pertumbuhan ekonomi Inonesiaminus 5,32 persen.

“Di desa banyak potensi yang belum dimaksimalkan, desa subur menyimpan potensi sumber daya alam dan tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pohon kopi, cengkeh, tembakau, lada, rempah-rempah, dan lain tumbuh dan dikelola masyarakat,” kata Jazilul dalam keterangannya di Jakarta, Senin (10/8).

Apabila potensi pedesaan lebih disentuh dan diperhatikan pemerintah, maka desa akan menjadi pusat perekonomian masa depan dan juga daerah pesisir yang kaya sumber daya kelautan.

Dia mendorong potensi desa dan pesisir agar dikelola secara profesional. Misalnya serius mendirikan dan mengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) agar ada nilai tambah menyerap tenaga kerja dari masyarakat.

Jazilul yang akrab dipanggil Gus Jazil dan merupakan politisi PKB menceritakan, saat mengunjungi Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, di banyak Bumdes mengelola kopi olahan perkebunan rakyat.

“Bumdes yang ada mampu mengelola kopi dari perkebunan hingga dipasarkan di warung Bumdes di lokasi tempat wisata. Langkah itu perlu dicontoh desa-desa lain,” ujarnya.

Bumdes yang ada masih kekurangan peralatan dan sumber daya manusia dan perlu peran pemerintah memberdayakannya.

Kementerian terkait harus bersama dengan pemerintah daerah membantu dan mendorong agar mereka lebih profesional  mengelola dan menggerakkan potensi desa.

Pemerintah harus melatih Bumdes mampu mengemas produk dan membuka jaringan distribusi perdagangan, selain sering diikutkan dalam pameran produk unggulan. Juga dilatih menjual produk melalui daring.

“Teknologi informasi sekarang sudah masuk ke pelosok-pelosok pedesaan. Media sosial seperti facebook, youtube, twitter, instagram, dan lain sudah diakrabi semua orang termasuk di desa. Melalui media sosial seperti itu, produk desa bisa dipasarkan,” katanya.

Baca lagi  Singkong Beku Jadi Produk Olahan yang Punya Potensi Pasar Global

Gus Jazil mengatakan, cara memasarkan melalui media daring itu sangat efektif. Misalnya kopi dari Ende dan Bajawa, Flores, cepat diketahui masyarakat di mana saja ketika sudah terunggah di media sosial.

“Kopi dari Flores disebut memiliki rasa yang khas, tinggal Bumdes yang dibina pemerintah memanfaatkan peluang itu,” ujarnya.

Memberdayakan perekonomian pedesaan melalui Bumdes tidak banyak mengalami kendala karena masyarakat pedesaan kental dengan sikap gotong royong dan keterbukaan.

Masyarakat pedesaan mudah menyerap nilai-nilai baru yang bisa memberdayakan potensi diri dan desa. Dalam bekerja pun mereka menerapkan nilai-nilai kegotongroyongan.

Nilai-nilai gotong royong di desa perlu terus dirawat, dilestarikan, dan dikembangkan.

“Sikap gotong royong dan keterbukaan serta potensi melimpah membuat saya yakin masa depan perekonomian ada di desa,” katanya.

MULIA GINTING

Related posts

MenKopUKM dan MenParekraf Optimalkan Kolaborasi di 5 Destinasi Super Prioritas

adminJ9

Meski Pandemi, PT Langgeng Makmur Industri Tbk, pada 2020 Raih Penjualan Rp514 Miliar

adminJ9

KemenkopUKM Dorong Usaha Mikro Go Digital dan Masuk Laman Bela Pengadaan LKPP

adminJ9

Leave a Comment