Jurnal9.com
Business

UMKM Sektor Pertanian, Perikanan Bisa Jadi Buffer Perekonomian Saat Pandemi

Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi & UKM, Arif Rahman Hakim, beserta staf khusus Kemenkop Riza Damanik, dan Asdep Pengembangan Kewirausahaan dalam pertemuan dengan pengelola Start Aup Tanihub di Bogor.

BOGOR, jurnal9.com – Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah menggandeng start Aup Tanihub  mengadakan pendampingan dan pelatihan UMKM bagi ketahanan pangan di Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/7).

Pelaku UMKM yang ikutserta dalam pelatihan ini dari bidang pertanian, perkebunan, perikanan serta pelatihan vokasional makanan olahan dari ketela pohon untuk ketahanan pangan .

Deputi Bidang Pengembangan SDM KemenkopUKM, Arif Rahman Hakim, staf khusus Menteri Koperasi dan UKM Riza Damanik serta Asdep Pengembangan Kewirausahaan merangkap Plt. Asdep.

Peran Serta Masyarakat KemenkopUKM, Nasrun sebagai panelis memberikan arahan dan motivasi kepada UMKM pada acara di Hotel Bumi Katulampa Bogor.

“UMKM harus mampu beradaptasi, bangkit dan tumbuh di tengah pandemi. Saya melihat UMKM di sektor pertanian, perkebunan, perikanan bisa menjadi buffer atau penyangga perekonomian. Sebab relatif stabil, dan produknya merupakan barang yang dikonsumsi masyarakat setiap hari karena kebutuhan primer,” kata Arif.

UMKM menjadi satu sektor yang terpuruk akibat wabah non alam pandemi Covid-19. Dari survei Kementerian Koperasi dan UKM terjadi penurunan permintaan sebesar 22,90% ketika diberlakukan PSBB, physical distancing. Juga penurunan akses permodalan 19,39%, dan distribusi 20,01%.

“Dengan berkolaborasi bersama start up Tanihub dan Blibli.com, diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk UMKM, baik hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan makanan olahan,” kata Arif Rahman.

Kementerian Koperasi dan UKM juga memiliki website edukukm.id. Dalam web tersebut tersedia modul-modul dan video tutorial pelatihan mandiri.

Riza Damanik mengatakan pelatihan ini adalah proses penguatan SDM sebagai prioritas untuk mendorong Indonesia unggul.

Baca lagi  BBM Bersubsidi Jenis Solar dan Pertalite akan Habis pada Oktober ini?

Di tengah momentum pandemi covid-19, komoditi yang tetap unggul dan tetap diperlukan masyarakat adalah pangan, sehingga momentum ini merupakan peluang bagi UMKM untuk eksis di dunia usaha.

Menurut dia, UMKM harus melakukan digitalisasi karena bisa memangkas biaya distribusi, sehingga penjual dapat bertemu langsung dengan pembeli tanpa harus ke pengepul.

Riza mengatakan ketahanan pangan menjadi bagian prioritas yang harus diantisipasi, mengingat wabah pandemi, dapat mengakibatkan distribusi dan ketersediaan pangan terganggu.

Kepala DinasKoperasi dan UMKM Bogor, Samson Purba minta agar melakukan digitalisasi UMKM. “Kami berterima kasih kepada KemenkopUKM karena sudah melakukan pelatihan di Kota Bogor, mengingat anggaran dinas kota Bogor sebagian besar dialokasikan ke penanganan covid,” ujarnya.

Asdep Pengembangan Kewirausahaan KemenkopUKM Nasrun, mengajak peserta pelatihan yang merupakan pelaku UMKM, untuk tidak terjerat dengan rentenir. Caranya, membentuk koperasi, baik Koperasi Simpan Pinjam atau Pembiayaan Syariah, guna mengatasi maraknya Banke (Bank Keliling) di Kota Bogor.

MULIA GINTING

Related posts

UMKM Eksis dan Mampu Beradaptasi Pada Masa Pandemi Covid-19

adminJ9

30 Pengusaha Kuliner Yogyakarta Siap Masuk e-Commerce dan On-Boarding di Laman Bela Pengadaan LKPP

adminJ9

Chatib Basri: Ekonomi Indonesia 2021-2022 Harus Segera Lebih Cepat Pulih

adminJ9