Ilustrasi wanita sedang cemas
Mungkin anda pernah merasa jengkel dan cemburu gara-gara melihat kekasihnya menghabiskan waktu terlalu lama di media sosial atau facabook?
Tim peneliti di Universitas Copenhagen, Denmark, pernah melakukan penelitian pada para pengguna media sosial atau facebook.
Dari hasil penelitiannya menyimpulkan banyak di antara mereka yang sudah menjalin asmara, kemudian merasa jengkel dan cemburu melihat kekasihnya berselingkuh karena pengaruh dari teman di media sosial atau facebook.
“Kekasih dari wanitanya maupun prianya sama-sama menghabiskan waktu terlalu lama di media sosial atau facebook. Kesimpulannya; karena mereka sering menghabiskan waktu curhat di antara teman di media sosial atau facebook itu akhirnya memicu rasa cemburu,” tulis peneliti itu.
Akibatnya mereka [wanita maupun pria] cepat mengakhiri hubungan asmara dengan kekasihnya gara-gara pengaruh dari teman-teman media sosialnya.
“Terlalu banyak menghabiskan waktu di facebook, melihat foto-foto pasangan yang pergi liburan bersama membuat anda menderita karena sering cemas, dan ganggu kejiwaan anda. Mungkin anda tak menyadari jika cara pandang anda sudah tidak rasional,” sebut peneliti..
Dalam kajiannya, tim peneliti dari Universitas Copenhagen ini melibatkan 1.300 responden, sebagian besar perempuan. Dan hasil penelitian ini diterbitkan di jurnal Cyberpsychology, Behaviour, and Social Networking.
“Menggunakan media sosial: facebook secara terus-menerus bisa berdampak negatif terhadap kondisi emosional anda,” kata peneliti dalam kajianya.
Disebutkan penggunaan media sosial: facebook yang berlebihan bisa membuat anda merasa selalu tidak puas dengan pasangannya saat ini. Sebab dengan terlalu banyaknya teman di facebook membuat hati anda bimbang, lalu tertarik dengan teman baru; wanita maupun pria lainnya.
“Kemudian apa yang terjadi, muncul perasaan negatif, setelah membaca update atau melihat foto-foto teman-teman lainnya. Mengapa ini terjadi?.”
Karena setiap unggahan foto atau percakapan di facebook itu sangat berpengaruh dan bisa ganggu kondisi kejiwaan anda.
“Ini sebagai ‘perbandingan sosial yang tidak realistis’. Lantas, bagaimana mengatasi perasaan cemburu atau mood yang rusak gara-gara melihat foto-foto orang lain?.”
Lalu tim peneliti bertanya; apakah pernah mencoba untuk lepas sama sekali dari facebook selama satu pekan?
Para peneliti menyarankan anda lebih aktif berkomunikasi dengan teman-teman yang lain di media sosial. Ini jauh lebih baik daripada hanya ‘memelototi foto-foto tanpa bertegur sapa dengan teman-teman yang lain’.
Cara lain coba untuk berhenti sama sekali dari media sosial: facebook, misalnya selama satu minggu, ini yang sering disebut sebagai detoks digital, memutus sama sekali ‘keterkaitan dengan facebook, twitter, dan lainnya’.
Atau mungkin anda tertarik dengan keputusan dengan cara dramatis untuk menghapus aplikasi facebook di handphone.
“Saya memang sengaja menghilangkan dan menghapus facebook dari kehidupan saya. Saya merasa jauh lebih tenang sekarang,” kata seorang responden yang dimintai pendapatnya oleh tim peneliti.
“Dulu saya menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari [entah siang atau sampai tengah malam] di facebook. Setelah berhenti dari facebook. Sekarang saya bisa lebih banyak mengerjakan hal-hal lain yang jauh lebih bermanfaat.”
ARIEF RAHMAN MEDIA