Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
JAKARTA, jurnal9.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi utang pemerintah hingga Februari 2022 terus naik tembus Rp7.014,58 triliun.
Hal itu disampaikan dalam konferensi pers virtual Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta pada Rabu (13/4/2022)
Menkeu menegaskan pemerintah terus melakukan upaya penguatan struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekaligus mengambil langkah pemulihan ekonomi.
“Kondisi utang Indonesia saya katakan konsolidasi fiskal terus dilakukan dalam rangka menjaga dari kesehatan APBN kita,” ujarnya..
Menurut Menkeu, Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup baik dalam mengelola keuangan.
Kondisi ini jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain yang dinilainya menghadapi situasi jauh lebih berat dibandingkan Indonesia.
“Rasio utang kita termasuk yang relatif rendah, jika diukur dari negara-negara ASEAN, negara G20 atau bahkan seluruh dunia,” tuturnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa batasan utang yang diperbolehkan maksimal 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Adapun utang pemerintah sebesar Rp7.014,58 triliun itu merupakan laporan terakhir di Kementerian Keuangan hingga Februari 2022. Angka tersebut setara dengan 40,17 persen dari PDB,” tegas Menkeu.
Catatan utang Februari lebih tinggi dibandingkan dengan Januari 2022 yang sebesar Rp6.919,15 triliun. Artinya terjadi peningkatan utang pemerintah sebesar Rp95,43 triliun dalam kurun waktu sebulan.
“Kita akan tetap jaga dengan sangat hati-hati dan secara pruden,” kata Menkeu Sri Mulyani.
ARIEF RAHMAN MEDIA