Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki (Foto: Humas Kemenkop)
JAKARTA, jurnal9.com – Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng PT Taspen (Persero) untuk mengembangkan program Wirausaha Pintar melalui Kios Warga, guna mendukung meningkatkan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan para pensiunan.
Peresmian Wirausaha Pintar melalui Kios Warga ini dilakukan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melalui acara yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (10/6) siang.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, mengapresiasi PT TASPEN (Persero) yang mengrakarsai program Wirausaha Pintar melalui Kios Warga bagi para ASN dan para pensiunan ini. “Program ini dinilai tepat untuk menjaga kesejahteraan ASN dan para pensiunan di hari tua,” ujarnya.
Turut berpartisipasi dalam acara ini, antara lain Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria BR Simanungkalit, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir, Direktur Utama TASPEN, A.N.S Kosasih beserta jajaran, Komisaris Utama TASPEN Franciscus M. A. Sibarani, Wakil Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Catur Budi Harto, PT Jaring Sistema Semesta, dan para pengusaha Kios Warga.
“Kios atau warung merupakan satu gerakan ekonomi kerakyatan yang sering kita jumpai di area pemukiman dalam memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga. Kios Warga ini diharapkan menjadi solusi dalam kesulitan untuk mendapatkan pasokan barang yang dijual di warung, serta naiknya harga barang,” ujar Teten Masduki.
Apalagi selama masa pandemi, menurut dia, ini mengubah pola konsumsi masyarakat dari offline menuju online. “Pemenuhan kebutuhan yang awalnya dapat dilakukan dengan cara konvensional, kini mulai bergeser menuju digital. Kios atau warung dapat melakukan adaptasi turut berevolusi menjadi warung modern,” tegasnya.
Modernisasi warung atau kios ini, lanjut Teten, merupakan upaya untuk mengakselerasi pemerataan ekonomi di Indonesia secara digital. “Kios retail yang modern dan berbasis digital melalui pemanfaatan teknologi, akan membantu penerapan sistem inventori, pemesanan secara online, pembayaran digital dan pengaturan lay out produk yang menarik dan bersih.”
Saat ini, kata dia, pemerintah gencar mendorong produk KUMKM melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia, kios atau warung yang diharapkan menjadi bagian dari gerakan program yang menyediakan ruang bagi penjualan produk KUMKM.
Menkop & UKM menjelaskan bahwa Kios Warga merupakan layanan extra miles dari TASPEN kepada ASN dan para pensiunan dalam memperhatikan kesejahteraan ASN di hari tua.
“TASPEN bekerja sama dengan PT Jaring Sistema Semesta (JSS) sebagai konsolidator penyedia barang dan jasa dalam rangka mendukung program Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM, mengingat sektor UMKM memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia,” tegas Teten.
Dia menjelaskan, UMKM akan mendapatkan dukungan pembiayaan usaha kios dengan harga produk yang menguntungkan dengan margin mencapai 18 persen, lalu digital product payment point online bank (PPOB), aplikasi penjualan dan aplikasi ordering. Sehingga proses bisnisnya menjadi bankable dan QR payment melalui modal usaha kredit dari mitra bayar TASPEN dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Direktur Utama TASPEN A.N.S Kosasih menyatakan peserta TASPEN saat ini terdiri dari Peserta Aktif 4.049.713 orang, Penerima Pensiun dan setelah pensiun 2.755.101 orang, rata-rata peserta TASPEN akan berkurang pendapatannya dibandingkan saat mereka masih aktif bekerja.
‘’Besarnya pegawai ASN yang akan memasuki pensiun untuk berminat wirausaha. Kami akan terus melakukan pendampingan terhadap pemilik Kios Warga dan calon wirausaha baru dari berbagai daerah seluruh Indonesia’’ tuturnya.
Bagi peserta TASPEN yang berminat menjadi wirausaha Kios Warga, harus mengikuti prosedur; melakukan pengajuan, kemudian dilakukan validasi dengan pengisian form, validasi lokasi, validasi tempat usaha, dan validasi dari bagian financing.
Ada 2 paket start-up modal usaha dengan benefit pengiriman barang, rak, alat transaksi pintar (ATP) penyusunan barang dan pelatihan. Sedangkan ukuran kios dan jenis barang dagangan disediakan modal usaha Rp 25 juta dan Rp40 juta.
MULIA GINTING