Jurnal9.com
Headline Sport

Pencapaian Nagelsmann Pelatih Termuda Mengantar Leipzig ke Semifinal Liga Champions

Julian Nigelsmann, pelatih termuda yang berhasil mengantar RB Leipzig mencapai semifinal Liga Champions.

Nagelsmann sendiri tak menyangka akan melawan bekas gurunya Thomas Tuchel yang dulu pernah melatihnya di FC Augsburg, Jerman, dan kini menangani klub besar Prancis yang menjadi lawannya di semifinal Liga Champions.

LISABON, jurnal9.com – Paris Saint-Germain ( PSG) berhasil menembus final Liga Champions musim 2019-2020 usai mengandaskan RB Leipzig 3-0 pada laga semifinal yang berlangsung di Stadion Da Luz, Lisbon, Portugal, Rabu (19/8) dini hari WIB.

Gol kemenangan PSG pada laga itu dicetak oleh Marquinhos pada menit ke-13, Angel Di Maria (42′), dan Juan Bernat (56′). Keberhasilan PSG menembus final Liga Champions menjadi kali pertama dalam sejarah klub. Sebelumnya, pencapaian  klub asal Perancis itu dalam Liga Champions hanya sampai semifinal pada musim 1994-1995.

PSG tinggal menunggu hasil pemenang antara Bayern Muenchen lawan Lyon pada laga semifinal Liga Champions lainnya yang akan berlangsung di Lisabon, Portugal, pada 24 Agustus 2020.

Pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann mengakui bahwa dirinya sulit menerima hasil laga, tetapi sepak bola memang seperti itu.

Dari hasil pertandingan tersebut, Nagelsmann mengatakan bahwa PSG memang pantas mendapat tiket final. “Tiket ke final untuk PSG memang pantas didapat,” ujarnya dikutip dari situs resmi Liga Champions.

Nagelsmann menilai bahwa gol kedua PSG yang dicetak oleh Angel Di Maria merusak mental para pemainnya. “Dalam sepuluh hingga 12 menit pertama, kami melakukannya dengan baik dan memiliki situasi yang baik,” tuturnya.

Setelah terjadi gol kedua tersebut,  pelatih Leipzig mengatakan, “Sulit untuk kembali ke permainan setelah gol kedua karena Paris memiliki banyak kualitas. Sulit menerimanya, tetapi sepak bola seperti ini,” ucapnya.

Namun, dia pun bertekad untuk bisa lebih baik dan bekerja keras lagi pada musim depan. Terlebih lagi, keberhasilan timnya menembus semifinal Liga Champions adalah sebuah kejutan.

Baca lagi  Presiden: Meski UU Cipta Kerja Inkonstitusional, Namun Aturannya Masih Berlaku

“Tidak mudah untuk memikirkan musim bagus yang kami alami di Liga Champions, tetapi dalam satu minggu itu akan baik-baik saja,” tuturnya.

“Kami tahu itu musim yang bagus untuk tim muda dan kami akan mencoba melakukannya lagi musim depan dan kembali bekerja keras,” lanjut pelatih Leipzig itu.

Dia sendiri tak menyangka akan bertemu klub besar Prancis yang dilatih bekas pelatihnya dulu, Thomas Tuchel.

Tuchel pernah menangani FC Augsburg, sebuah klub Jerman pada 2007-2008, saat itu Nagelsmann muda pernah bermain di klub tersebut sebagai awal kariernya sebagai pesepak bola profesional.

Namun karier Nagelsmann sebagai pesepak bola profesional di bawah kepelatihan Tuchel tak berlangsung lama, karena cedera lutut yang dideritanya. “Saya pernah dilatih Tuchel. Kemudian saya mengalami cedera,” ujarnya.

Sejak itu ia berhenti bermain bola, kemudian memilih menjadi sebagai pemandu bakat. “Akhirnya saya memilih menjadi pemandu bakat, karena saya herus membiayai studi saya, dan saya mampu menganalisa tim-tim lawan,” cerita pelatih Leipzig itu dalam press conference seusai pertandingan semifinal Liga Champions.

Setelah 12 tahun kemudian, Nagelsmann yang baru berusia 33 tahun telah memiliki reputasi sebagai pelatih termuda yang sukses membawa TSG Hoffenheim dan kini membawa Leipzig mencapai semifinal Liga Champions.

Bahkan di kompetisi Bundesliga Jerman, ia pun berhasil mengangkat posisi LB Leipzig dapat bersaing dengan klub yang sudah punya nama besar, Bayern Muenchen dan  Borussia Dortmund. Ini bisa dilihat dari klasemen akhir, Leipzig berada di posisi ketiga di bawah Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund.

Ant  I  ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Pemerintah Anggap FPI Tak Miliki Legal Standing, Bagaimana Penjelasan Hukumnya?

adminJ9

DPR Sayangkan Penghancuran oleh Otoritas China Terhadap Ribuan Masjid di Xinjiang

adminJ9

Orang yang Alami Gangguan Penciuman, Hati-Hati! Ini Bisa Jadi Gejala Baru Covid-19?

adminJ9