Malala Yousafzai
LONDON, jurnal9.com – Aktivis perempuan asal Pakistan, Malala Yousafzai yang pernah ditembak kepalanya oleh Taliban pada 2012, namun masih selamat, dan kemudian ia mengasingkan diri ke Inggris ini, kini menikah dengan Asser Malik yang dilakukan secara Islam di kota Birmingham.
Malala sebagai pemenang Nobel Perdamaian itu mengaku peristiwa pernikahan ini menjadi hari yang sangat berarti dalam kehidupannya.
“Asser dan saya telah mengikat janji dalam pernikahan ini untuk menjadi pasangan seumur hidup,” ungkap Malala dalam cuitannya pada Selasa (9/11/2021),
Wanita yang dikenal sebagai aktivis pendidikan ini menceritakan bagaimana dirinya saat menjalani upacara pernikahan ini dilaksanakn dengan sederhana bersama keluarga.
“Kami punya semangat untuk menjalani kehidupan di masa depan bersama-sama Asser,” ujarnya.
Meskipun pernikahan Malala ini tidak resmi secara legal di hukum Inggris, namun upacara nikah yang dilakukan Malala dan Asser ini tercatat untuk pertama kalinya di Inggris dilangsungkan pernikahan Islam.
Upacara Islam ini biasanya di Inggris hanya dilakukan dalam lingkungan keluarga dekat, dan tak ada pesta.
Ragu Nikah
Malala sebelumnya sempat meragukan tentang pernikahannya. Dalam wawancara dengan Vogue pada Juli 2021 lalu, ia mengaku ragu. “Saya masih tidak mengerti mengapa orang harus menikah.”
“Jika aku ingin memiliki seseorang dalam hidup ini, mengapa aku harus menandatangani secarik kertas, mengapa masih seperti tidak memiliki partner?,” ungkapnya.
“Ibu saya mengatakan kamu harus menikah, dan pernikahan itu sangat indah,” tutur Malala.
Berita pernikahan Malala ini disukai oleh puluhan ribu penggemarnya di media sosial, banyak di antara mereka yang mendoakan supaya pasangan ini berbahagia.
Malala sejak berusia 15 tahun sudah dikenal sebagai wanita yang berani bersuara menuntut hak anak perempuan bisa mendapatkan pendidikan. Karena itu ia menjadi sasaran kelompok Taliban di Pakistan.
Ancaman ini ia alami saat ada seorang militan masuk ke bus sekolah yang dinaikinya di Bukit Swat, sebelah barat laut Pakistan. Seorang militan itu menembaki para siswa yang berada di dalam bus. Dalam kejadian itu dua teman Malala terluka. Untung Malala yang mengalami luka-luka, berhasil selamat dari serangan brutal tersebut.
Setelah pulih dari luka-luka yang nyaris merenggut nyawanya itu, Malala dan keluarganya pindah ke kota Birmingham, Inggris. Dan di tempat pengasingannya ini ia mendapatkan perlindungan di West Midlands, Inggris.
Dalam usia 17 tahun, Malala tercatat menjadi orang termuda yang pernah menerima penghargaan Nobel Perdamaian.
Kemudian Malala melanjutkan pendidikannya di Universitas Oxford, dan semangatnya untuk menjadi aktivis hak asasi manusia tak pernah surut dari hatinya.
Dan sejak lulus dari universitas Oxford, Malala sering menyerukan dukungannya untuk pengungsi Afghanistan dan menandatangani kontrak dengan Apple TV+ untuk menjadi produser film documenter. Selain itu ia sering tampil di halaman muka majalah British Vogue.
Bahkan Ia tetap meneruskan kampanyenya untuk memperjuangkan pendidikan pada anak-anak perempuan di Afghanistan.
Sumber: BBC News
ARIEF RAHMAN MEDIA