Paus Fransiskus
VATIKAN, jurnal9.com – Paus Fransiskus mengatakan saat ini banyak laki-laki mapan yang berperilaku kasar melakukan kekerasan terhadap perempuan. Mereka berperilaku kasar memukuli perempuan seperti ‘setan’.
“Jumlah perempuan yang diperlakukan kasar dipukuli seperti ini banyak terjadi di dalam kasus rumahtangga. Laki-laki yang menganiaya itu adalah suaminya sendiri. Ini merupakan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang jumlah kasusnya sangat tinggi,” kritik Paus Fransiskus menjawab pertanyaan seorang perempuan bernama Giovanna yang jadi korban kekerasan dalam rumah tangga, seperti dikutip Reuters, Senin (20/12/2021).
Pemimpin Gereja Katolik ini mengutuk kekerasan yang banyak dilakukan oleh laki-laki mapan itu. Padahal mestinya suami itu mengayomi istri yang punya tugas berat di dalam rumahtangga.
“Kelakuan suami seperti itu sering bertindak seperti ‘setan’, karena meremehkan seorang perempuan yang tidak bisa membela diri. Dan perempuan yang dianiaya itu hanya diam menerima pukulan dari suaminya,” kata Paus Fransiskus.
“Laki-laki kasar ini tindakannya sangat memalukan. Karena kehidupannya sudah mapan,” tegas Paus Fransiskus saat berbicara dengan tiga perempuan yang jadi korban dan seorang laki-laki dalam program yang disiarkan jaringan TG5 Italia, Minggu malam.
Salah satu korban kekerasan, bernama Giovanna mengaku punya empat anak yang kini sedang dirawat di rumah sakit, setelah ia melarikan diri bersama anak-anaknya dari rumahnya seusai dipukuli suaminya.
Paus sendiri sudah beberapa kali menyatakan menentang perlakuan laki-laki yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Bahkan ia sedih saat melihat makin meningkatnya kasus kekerasan rumahtangga ini di banyak negara selama masa pandemi.
Polisi di Italia merilis ada sekitar 90 kasus kekerasan terhadap perempuan setiap harinya dan 62 persen adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga.
Perempuan yang dipukuli itu, menurut Paus, tidak sampai kehilangan martabatnya.
“Kalau martabat perempuan itu hilang, tidak mungkin mereka hari ini berada di sini [Vatikan],” tegas Paus berbicara kepada Giovanna.
Paus bercerita contoh lain dalam kasus kekerasan pada perempuan ini. “Saya mendengar cerita seorang wanita tunawisma yang hidup di jalanan, setelah 25 tahun menjalani hidup sengsara di penjara,” ujarnya.
Diketahui, Paus Fransiskus mendirikan layanan di lingkungan Vatikan untuk memberikan perawatan kesehatan tunawisma, mandi dan fasilitas potong rambut di kota Roma, Italia.
Sumber: Reuters
ARIEF RAHMAN MEDIA