Jurnal9.com
News

Pasien yang Jalani Isoman, Perlu Tahu Cek Saturasi Oksigen

BEKASI, jurnal9.com – Melonjaknya pasien positif covid belakangan ini membuat sejumlah rumah sakit rujukan sudah tak mampu lagi menampungya. Sehingga pasien covid terpaksa harus menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Namun bagi pasien positif covid yang sedang menjalani isoman ini sangat penting untuk mengetahui perkembangan kondisi tubuh selama perawatan. Pertama pasien harus mengecek saturasi oksigen dalam tubuh.

Hal itu disampaikan Dokter Siloam Hospital Lippo Cikarang, Astriayu Yuwana, dalam Webinar bertajuk “Siaga Hadapi Badai Corona, Panduan Isoman Yang Benar, Mengenal Varian Covid-19 & Ragam Vaksinasi yang Tersedia” di Cikarang, Bekasi Kamis (22/7/2021).

Saturasi oksigen dalam tubuh, kata Astriayu, menjadi salah satu indikator penting bagi pasien covid yang sedang menjalani isolasi mandiri.

“Nilai oksimetri 95 sampai100 persen masuk dalam kategori normal. Sedangkan 90 sampai 95 persen masuk kategori hipoksia ringan-sedang,” jelas dr Astriayu.

“Tapi kalau nilai oksimetri 85 sampai 90 persen masuk dalam kategori hipoksia sedang-berat. Kalau kurang dari 85 persen merupakan hipoksia berat yang berisiko mengancam jiwa,” ia menambahkan.

Dia mengatakan pasien yang masuk kategori Hipoksia ini kondisinya kurang pasokan oksigen untuk tubuh yang menjalankan fungsinya secara normal.

“Jadi kalau pasien yang saturasi oksigen sampai di atas 95 persen, masih bisa isoman di rumah. Tapi kalau saturasi oksigennya di bawah 95 persen harus segera mendapat perawatan dengan fasilitas kesehatan yang memadai,” tuturnya.

Dokter Ayu memberikan tips cara menggunakan oksimeter yang tepat. Pertama, bersihkan jari sebelum menggunakan oksimeter. Pasien sebaiknya menggunakan jari tengah atau telunjuk karena tingkat keakuratan yang lebih tinggi.

Kedua, tempatkan jari pada oksimeter dan tunggu sekitar 30 detik hingga 1 menit. Pemakaian yang terlalu cepat dapat mencatatkan data yang kurang akurat.

Baca lagi  Tes PCR-Antigen Naik Pesawat-KA Dihapus, Epidemiolog: Ingatkan Potensi Menular

“Jadi didiamkan dulu jarinya sekitar 30 detik sampai 1 menit. Jari juga harus dalam kondisi bersih, kuku tidak panjang,” pinta dokter Ayu.

Setelah menunggu beberapa saat, oksimeter akan menunjukkan kadar saturasi oksigen dan denyut nadi di layar.

Ketiga, bersihkan kembali setelah memakai oksimeter.

Dokter Siloam Hospital ini menjelaskan nilai ukur oksimeter yang normal memiliki suhu 36,6 derajat-37,5 derajat, dan saturasi oksigen 95 sampai100 persen. Lalu untuk pernapasan 12  sampai 20 kali per menit.

Pemantauan menggunakan oksimeter ini harus dilakukan minimal 2 kali sehari. Tetapi bisa saja si pasien melakukan beberapa kali dalam sehari.

Ayu juga mengingatkan agar alat oksimeter jangan sampai baterai yang digunakan dayanya minim, sehingga mengurangi keakuratan kinerja alat.

“Jangan menggunakan aplikasi android yang menyediakan fasilitas oksimeter. Lebih baik pakai alat oksimeter yang memadai, sehingga hasilnya lebih akurat,” jelasnya.

RAFIKA ANUGERAHA M

 

Related posts

Ingat! Warga Surabaya yang Tak Pakai Masker, Berkerumun, Didenda Perorangan Rp 150.000

adminJ9

Prabowo Maju Capres untuk Memecah Pemilih Anies di Pilpres 2024?

adminJ9

Fajarini Dicopot karena Kasus Intoleransi Tutup Patung Bunda Maria di Kulon Progo?

adminJ9

Leave a Comment