Ilustrasi covid-19 varian Omicron
JAKARTA, jurnal9.com – Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengatakan penyebaran virus varian Omicron yang saat ini terus merebak di Indonesia tidak berbahaya seperti varian Delta. Dan orang yang terinfeksi varian ini lebih cepat sembuh.
“Daya tular virus Omicron jauh lebih cepat dari varian Delta, dan tidak banyak menimbulkan gejala berat, khususnya bagi orang yang sudah divaksinasi,” ujarnya.
Sehingga penyebaran varian ini, kata Pandu, akan menjadi proses vaksinasi, sehingga masyarakat akan mendapatkan kekebalan secara alami.
“Dan varian Omicron ini kemungkinan menjadi pertanda akan berakhirnya pandemi covid-19 di Indonesia,” ungkapnya.
Namun Pandu mewanti-wanti masyarakat, meski varian Omicron ini tidak menimbulkan gejala berat serta tidak berbahaya, namun bagi orang yang belum divaksin dan memiliki imunitas lemah, apalagi orang yang komorbid, tetap akan terus menginfeksi masyarakat.
“Memang varian ini bisa menjadi tanda akan berakhirnya pandemi covid-19, tapi masyarakat jangan meremehkan tidak menjalankan protokol kesehatan yang disiplin. Sebab sampai saat ini bukan hanya varian Omicron saja yang tersebar, juga masih ada varian Delta yang tetap menghantui masyarakat,” tegasnya lagi.
“Jadi varian ini tetap berbahaya bagi orang yang memiliki imunitas lemah dan komorbid. Sehingga penerapan protokol kesehatan dan perluasan cakupan vaksinasi masih perlu dilakukan untuk mencegah melonjaknya angka penularan varian Omicron,” tutur Pandu.
Menurut dia, sampai saat ini varian Omicron sangat sulit terdeteksi di tengah populasi masyarakat, karena tidak menimbulkan gejala parah seperti varian Delta.
Sehingga ia menyarankan agar penggunaan masker lebih diperketat sambil pemerintah memperluas cakupan vaksinasi ke anak-anak dan memberikan booster ke lansia.
Kedua kelompok ini, menurut Pandu, merupakan yang paling rentan terkena gejala parah dari varian Omicron. “Problemnya vaksinasi untuk anak balita memang belum ada. Mungkin bisa jadi anak balita tidak terekspos,” kata Pandu.
Sementara itu pendiri Microsoft Corporation Bill Gates mengatakan kasus Omicron akan lebih mudah menulari orang-orang yang tidak divaksin. Meski menyebar dengan cepat, varian ini tidak akan menimbulkan gejala yang berat dan berbahaya
“Begitu Omicron menjangkiti suatu negara, maka virus ini akan dapat menjadi kekebalan yang alami. Sehingga kasusnya mulai sekarang ini akan diperlakukan seperti flu musiman, karena bakal memasuki fase endemi,” ungkapnya seperti dikutip dari CNBC Internasional.
Bill Gates memprediksi penyebaran varian Omicron dapat diperlambat, sehingga terjadi transisi dari pandemi menjadi endemi. Dan ini akan menciptakan banyak kekebalan pada tahun 2022 ini.
RAFIKA ANUGERAHA M