Menteri Agama Fachrul Razi
JAKARTA, jurnal9.com – Menteri Agama Fachrul Razi bersama Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mencanangkan Gerakan Teladan Berkurban Nasional 2020 dalam menyambut Idul Adha 1441H yang digagas DPP DMI.
“Bangsa Indonesia adalah agamis. Ibadah kurban sudah membumi sejak Islam hadir di nusantara ini. Ibadah kurban merupakan refleksi ketakwaan dan kesolehan sosial seorang muslim,” kata Menag, di Jakarta, Rabu (29/07).
Mengutip ayat Al-Qur’an dalam surah Al-Hajj ayat 37, Menag mengatakan bahwa Allah berfirman.
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan darimulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untukmu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepadamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Hajj: 37)
Pencanangan Gerakan Teladan Berkurban Nasional 2020 digelar serentak secara daring dari tiga daerah, yakni Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Sulawesi Selatan.
Kabupaten Purbalingga menjadi satu-satunya kabupaten yang dipilih menjadi lokasi Pencanangan Gerakan Teladan Berkurban Nasional 2020. Lokasi pencanangan berlangsung di Desa Kedarpan, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga.
Menag menyampaikan, selain sebagai ibadah yang sangat dianjurkan, kurban memiliki dampak dan manfaat sangat besar dari sisi peningkatan konsumsi daging halal dan penguatan ekonomi umat.
Meski demikian lanjut Menag, tingkat konsumsi daging di Indonesia masih sangat rendah dibanding konsumsi daging per kapita di empat negara ASEAN, yakni Malaysia, Piliphina, Thailand dan Vietnam.
“Konsumsi daging masyarakat Indonesia rata-rata berkisar 2,6 kilogram per kapita, sementara negara lain sudah mencapai 4,5 kilogram per kapita,” ujar Menag.
Merujuk hasil survei Indonesia Development and Islamic Studies menyebutkan potensi ekonomi kurban Indonesia pada 2019 mencapai Rp 28,4 triliun atau setara dengan 181.000 ton daging, dengan jumlah masyarakat yang berkurban 3,5 juta orang.
Pada tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19 proyeksi potensi ekonomi kurban secara nasional mengalami penurunan dan diperkirakan mencapai Rp 20,5 triliun dihitung dari 2,3 juta yang ikut kurban.
“Potensi kurban yang relatif tinggi memerlukan pengelolaan secara terencana, terpola, amanah dan profesional. Agar ada nilai tambah kesejahteraan masyarakat serta membantu pemberdayaan peternak lokal, swasembada daging halal dan mengurangi impor ternak di tanah air,” kata Menag.
Mengikuti Pencanangan Gerakan Teladan Berkurban Nasional 2020, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, CEO Buka Lapak Rochmat Kaimuddin dan Direktur Bank Syariah Mandiri Anton Sukarna.
MULIA GINTING