Jurnal9.com
Headline News

Media Asing Soroti Kampanye Vulgar yang Serang Paslon Prabowo-Gibran

Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka saat melakukan kampanye

JAKARTA, jurnal9.com – Sepekan menjelang Pilpres 2024, kampanye saling menyerang secara personal dengan bahasa vulgar atau kasar mulai dipertontonkan oleh pasangan capres dan cawapres. Ini yang menjadi sorotan sejumlah media asing.

Seperti ucapan Mahfud MD, bahwa partai politik yang tidak mengusung paslon Ganjar-Mahfud, dianggap seperti bebek yang bisa dikendalikan.

“Saudara lihat, partai yang bukan mengusung kami, bukankah pimpinan partainya sama seperti bebek-bebek yang bisa dikendalikan?,” dikutip dari ucapan Mahfud.

Padahal sebelumnya Mahfud dinilai cawapres pasangan paslon no 3 yang paling sopan dalam setiap menyampaikan pernyataan di mata publik dibanding paslon capres-cawapres lainnya.

Begitu pun tim kampanye dari PDI-P, Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok ini melancarkan serangan secara personal ke Presiden Jokowi. Karena sebagai presiden dan ayah Gibran yang ikut campur tangan dalam pencalonan anaknya.

“Sekarang saya mau tanya. Di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi wali kota?,” ucap Ahok dalam tayangan video di media sosial.

“Terus, ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Kita bisa berdebat itu. Saya lebih tahu. Makanya saya nggak enak ngomong depan umum,” lanjut Ahok.

Jauh sebelum mendekati Pilpres 2024 ini, Ganjar sering kali dalam setiap kunjungan menemui simpatisan, selalu menyatakan dirinya memiliki kesamaan dengan Jokowi. “Suka blusukan ke kampung-kampung pelosok desa, sama seperti yang dilakukan Jokowi,” ucap Ganjar.

Menurut pengamatan media asing, South China Morning Post yang terbit di Hong Kong, menyebutkan pasangan Ganjar-Mahfud kelihatan mulai panik, mengingat hasil survei yang sudah mendekati 7 hari menjelang Pilpres ini angkanya tak beranjak naik.

Hasil jajak pendapat Kompas perolehan survei Ganjar-Mahfud hanya 15,3%. Masih di bawah Prabowo-Gibran mencapai 39,3%, sementara Anies-Muhaimin 16,7%.

“Di Indonesia, Kompas adalah media terpercaya. Sehingga jajak pendapat  yang dilakukan media cetak tertua ini hasilnya tak diragukan lagi,” sebut media yang berbasis di Hong Kong ini.

Kalau melihat hasil Kompas ini, sebut South China Morning Post, tampaknya mustahil pasangan Ganjar-Mahfud bisa mengejar perolehan suara Prabowo-Gibran.

Selain itu media berbasis di Hong Kong ini juga memuat hasil survei dari berbagai lembaga survei di Indonesia.

Seperti dari hasil lembaga survei Populi Center, paslon Prabowo-Gibran yang mencapai 52,5% juga jauh meninggalkan perolehan suara paslon Anies-Muhaimin 22,1% dan Ganjar-Mahfud 16,9%. Survei ini dilakukan di 38 provinsi pada 27 Januari – 3 Februari 2024.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan survei yang digelar 16-26 Januari 2024 dengan jumlah responden 1.200 orang ini menghasilkan: paslon Prabowo-Gibran memperoleh suara 50,7%, Anies-Muhaimin 22,0% dan Ganjar-Mahfud 19,7%.

Baca lagi  PDIP Buka Pintu Maaf Jika Pembakar Bendera Akui Kesalahannya

Selain itu kantor berita Reuters edisi terbaru 1 Februari menyoroti hasil survei dua minggu menjelang Pilpres 2024. Dalam artikel berjudul ‘Indonesia presidential candidate Prabowo cements lead in the poll’  menyebutkan paslon Prabowo-Gibran menang dalam beberapa survei.

Reuters mengutip hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 23-24 Desember 2023 lalu, perolehan suara paslon Prabowo-Gibran 46,7%, Ganjar-Mahfud 23,5% dan Anies-Muhaimin 21%.

“Hasil jajak pendapat ini menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran masih memimpin dari sebelum akhir tahun 2023 lalu. Dan sekarang sudah semakin jauh meninggalkan lawan-lawan politiknya,” tulis Reuter.

Kantor berita Inggris ini, kemudian membandingkan dengan hasil survei lembaga riset Roy Morgan Research dari Australia. Dalam surevei itu Roy Morgan menyebutkan pilpres Indonesia ini berpotensi hanya satu putaran.

“Paslon no urut 2, Prabowo-Gibran sudah memperoleh suara 43%, kemudian pada kuartal September 2023 naik 13%. Melihat perkembangan hasil survei ini, paslon Prabowo-Gibran berada diambang kemenangan dalam pilpres putaran pertama,” tulis Reuters

Prabowo-Gibran memiliki keunggulan besar atas pesaingnya; Ganjar-Mahfud yang memperoleh suara 30% turun 8%. Kemudian Anies-Muhaimin dengan perolehan suara 24% turun 1%,” seperti dikutip Reuters, Selasa 6 Februari 2024.

Roy Morgan mengatakan dengan hasil survei itu yang dilakukan secara periodik sejak kuartal September 2023, dua lawan politiknya tidak cukup untuk menghalangi kemenangan paslon Prabowo-Gibran pada pemungutan suara 14 Februari yang seminggu lagi.

Reuters mengulas hasil survei itu, Roy Morgan sudah memetakan secara geografis, kemenangan paslon Prabowo-Gibran telah memimpin perolehan suara di Pulau Jawa yang berpenduduk padat, pasangan ini mendapat dukungan 41%, unggul 8% dari paslon Ganjar-Mahfud 33% dan unggul 16% di atas Anies-Muhaimin 25%.

“Namun di Jawa Tengah, tempat asal Ganjar yang juga pernah menjabat gubernur dua periode di daerahnya itu, diakui tetap unggul dengan perolehan suara 56% di atas Prabowo 40%. Apalagi Anies yang hanya memperoleh 4%, tertinggal jauh untuk di wilayah Jawa Tengah ini,” jelas Roy Morgan yang dikutip Reuters.

Kemudian periset asal Australia itu menyebut paslon Prabowo-Gibran unggul besar perolehan suara untuk Pulau Sumatera. Hampir separuh perolehan dengan suara 49% dari Anies-Muhaimin 26% dan Ganjar-Mahfud 23%.

Sama seperti di Pulau Sumatera, Roy Morgan memastikan paslon Prabowo-Gibran unggul perolehan suara untuk wilayah Sulawesi dan Kalimantan.  Di Sulawesi Prabowo-Gibran memperoleh suara 56%, Ganjar-Mahfud 24%, dan Anies-Muhaimin 17%.

Sedangkan di Kalimantan paslon Prabowo-Gibran juga unggul dengan perolehan suara 28%, Anies-Muhaimin 23% dan Ganjar-Mahfud 14%.

“Paslon Prabowo-Gibran ini telah melemahkan dukungan pada capres dari PDI-P, Ganjar. Dan mengurangi jumlah pemilih dari dua pasangan calon, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin,” ungkap Roy Morgan.       

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Cara Menjaga Kesehatan Jantung Sehari-hari

adminJ9

Polisi akan Razia Knalpot Bising yang Mengganggu, Bagaimana Dasar Hukumnya?

adminJ9

Apel Siaga Ganyang Komunis di Medan, Bakar Bendera Palu Arit

adminJ9