Masjidil Haram Mekah yang sudah disiapkan untuk pelaksanaan haji tahun ini, setelah melihat kondisi di Arab Saudi seminggu lalu kurva virus corona menurun. Namun tak bisa diduga Senin (1/6) Kementerian Kesehatan Arab Saudi mendapat laporan ada lonjakan 1.881 kasus baru virus corona, sehingga pemerintah Arab Saudi (sementara) memutuskan meniadakan pelaksanaan haji tahun ini.
RIYADH, jurnal9.com – Belum seminggu pemerintah Arab Saudi mengumumkan kurva kasus baru virus corona menurun, sehingga dilakukan pelonggaran lockdown di sejumlah wilayah ibu kota Riyadh, kota Jeddah, dan Thaif.
Termasuk Masjid Nabawi sudah mulai boleh untuk digunakan shalat berjamaah. Bahkan kabarnya masjid terbesar di dunia, Masjidil Haram Mekah juga menyusul akan dibuka lockdown dalam waktu dekat.
Melihat kondisi penyebaran wabah corona yang mulai menurun itu, dihembuskan kabar jika pelaksanaan ibadah haji 1441 H/2020 tahun ini kemungkinan akan bisa diselenggarakan.
Namun tak bisa diduga, kondisi terakhir pada Senin, 1 Juni 2020, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mendapat laporan ada lonjakan 1.881 kasus baru virus corona di negara itu. Dengan adanya lonjakan kasus baru itu jumlahnya menjadi 87.142 yang terkonfirmasi virus corona di Arab Saudi.
Bahkan angka kematian pasien virus corona juga mengalami kenaikan, Kementerian Kesehatan melaporkan ada 24 pasien meninggal karena terinfeksi virus yang mematikan tersebut. Total pasien virus corona yang meninggal di Arab Saudi sebanyak 525 orang.
Melihat lonjakan kasus baru penyebaran virus corona itu, pemerintah Arab Saudi akhirnya Selasa (2/6) memutuskan (sementara) meniadakan pelaksanaan haji tahun ini. Termasuk calon jamaah haji dari Indonesia yang jumlahnya cukup besar juga terkena imbasnya, pemerintah Indonesia tak bisa memberangkatkan jamaah hajinya.
Seperti dikutip situs english.alarabiya.net dan Reuter, sebagian besar dari kasus baru virus corona itu menyebar di sejumlah wilayah, termasuk ibu kota Riyadh ada 668 kasus. Angka penularan virus corona tertinggi kedua di Arab Saudi berada di kota Jeddah dengan 298 kasus.. Sisanya, terjadi di beberapa kota dan provinsi di berbagai wilayah Arab Saudi.
Sampai Senin, 1 Juni 2020, ada 1.864 pasien sembuh dari virus corona. Total ada 64.306 pasien sembuh dari virus yang mematikan itu.
Sebelumnya pada Sabtu kemarin Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq al-Rabiah mengatakan lebih dari 70 persen kasus virus corona di Arab Saudi sembuh. Hal itu merupakan upaya pemerintah Arab Saudi yang berhasil menerapkan protokol kesehatan yang ketat..
“Kami telah mengembangkan protokol perawatan oleh para ahli di Arab Saudi. Protokol ini terus diperbaharui dengan berkaca pada perkembangan dunia terkait perawatan dan prosedur pengobatan pasien yang terinfeksi virus corona,” kata al-Rabiah.
ARIEF RAHMAN MEDIA