Mantan Presiden RI Joko Widodo saat berada di rumah Solo, kesehariannya sering momong cucu.
SOLO, jurnal9.com – Jokowi mengaku selama ini dirinya diam, tak menghiraukan tudingan politikus PDIP, Deddy Yefri Sitorus yang menyebut pada 14 Desember 2024 ada utusan yang meminta pemecatan Joko Widodo dari partai agar dibatalkan.
“Siapa seorang utusan yang katanya saya suruh datang menemui petinggi PDIP itu? Harusnya disebutkan siapa nama orang yang mengaku dari utusan saya itu supaya jelas,” kata Jokowi kepada wartawan di kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/3/2025).
Jokowi menyatakan berani menantang Deddy Y Sitorus untuk mengungkap siapa identitas utusan yang disebut-sebut sebagai orang utusan dirinya itu
“Saya menantang pak Deddy Sitorus untuk membuka identitas seorang utusan yang dimaksud. Iya supaya jelas. Jangan cuma tuduhan yang ditujukan kepada saya. Padahal saya nggak pernah nyuruh orang untuk permintaan seperti itu,” ungkap Jokowi.
“Kepentingannya apa saya mengutus orang untuk meminta pemecatan saya dari partai agar dibatalkan, Mau ngapain saya di partai lagi. Saya sudah dua periode menjabat Presiden RI. Lalu saya mau ngapain ngurus partai lagi. Coba logika gimana?,” ia menegaskan lagi.
“Apalagi dikaitkan lagi dengan Hasto yang ditangkap KPK. Apa kepentingan saya dengan kasus hukum yang menjerat Hasto,” lanjut dia sambil minta kepada yang menuduh itu untuk menjelaskannya.
Jokowi mengaku sudah lama mendengar omongan Deddy Sitorus yang menyebut ada sembilan orang kader PDIP yang akan menjadi target aparat penegak hukum.
“Ada 9 orang dari PDIP yang menjadi target kepolisian dan KPK. Ini yang saya dengar. Dan ini dikaitkan dengan nama saya. Kok tuduhan jahat ini ditujukan kepada saya,” ujarnya.
“Tuduhan itu ditujukan kepada saya. Cuma selama ini saya diam. Meski sering difitnah, Dicela, dicaci maki, saya diam. Dijelekkan saya diam. Saya selalu mengalah. Tapi saya memperingatkan kalau kesabaran itu ada batasnya,” kata Jokowi menegaskan lagi.
“Iya sekarang ini saya menantang pak Deddy Sitorus untuk mengungkap siapa seorang utusan saya yang dimaksud. Kalau nggak bisa membuktikan, berarti ini hanya fitnah dan tuduhan jahat yang ditujukan kepada saya,” ia berkali-kali menyampaikan untuk menantangnya.
Pembelaan Deddy Sitorus
Sebelumnya Deddy Sitorus menyampaikan informasi terkait kasus Hasto itu merupakan bentuk politisasi hukum. “Saya menyampaikan informasi ini memiliki dasar kuat. Merujuk pada pernyataan seorang anggota Komisi II DPR RI yang menyebut seorang utusan itu dari sosok yang berwenang,” ujar Deddy tanpa menyebut identitas seorang utusan yang dimaksud.
“Kayakinan kami bahwa persoalan ini adalah persoalan yang dilandasi itikad yang tidak baik oleh kesewenang-wenangan,” tuturnya lagi.
Deddy masih meyakini kalau kasus Hasto itu merupakan politisasi hukum dan kriminalisasi dari seseorang yang memiliki kewenangan dari sosok yang berwenang.
“Itulah kenapa kami sebagai partai, baik dari DPP maupun fraksi akan bersama-sama akan melawan kesewenang-wenangan ini,” tegasnya.
Sementara itu dari perlawanan Hasto lewat dua praperadilan terkait penetapan tersangka kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI dan perintangan penyidikan Harun Masiku, kedua-duanya digugurkan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Sehingga kandasnya perlawanan dua praperadilan Hasto di PN Jakarta Selatan, membuat status tersangkanya Sekjen PDIP ini kini beralih menjadi terdakwa.
ARIEF RAHMAN MEDIA